Saat Relawan Ganjarist Memutuskan Diri dan Bertransformasi Menjadi Gerakan Jaringan Indonesia Bersatu

by -149 Views

TEMPO.CO, JakartaRelawan Ganjarist pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 resmi membubarkan diri. Mereka berganti nama menjadi Gerakan Jaringan Indonesia Bersatu (GJIB) untuk menggiatkan persatuan Indonesia.

“Identitas baru ini representasi tekad kami untuk terus berjuang bagi Indonesia menjadi lebih baik dalam sosial dan budaya,” kata Ketua Umum Presidium Ganjarist, Maya Nindya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad malam, 1 Juni 2024.

Dia menuturkan identitas baru mengambil seluruh warna dasar logo Ganjarist bertulisan “Gerakan Jaringan Indonesia Bersatu”. Logo tetap terlihat cerah, seperti harapan seluruh anggota Ganjarist sejak awal dirintis, yaitu menjadikan politik Indonesia yang penuh partisipasi, kegembiraan, dan keceriaan.

Relawan itu diinisiasi oleh duo pegiat media sosial Eko Kuntadhi dan Mazdjo Pray, yang kemudian menjadi Organisasi Relawan Pendukung Ganjar Pranowo yang militan. Tepat pada 1 Juni 2024, relawan Ganjarist telah berusia tiga tahun.

Keputusan Ganjarist berubah jadi GJIB diambil oleh para inisiator, pendiri, presidium dan telah disampaikan kepada Ganjar Pranowo serta seluruh anggota di seluruh Indonesia.

Maya menyebutkan, sejak berdiri pada 2021, Ganjarist hadir di setiap kejadian penting dalam dunia politik relawan di Indonesia. Dedikasi Ganjarist sudah tidak diragukan lagi khususnya saat Pemilu 2024.

Memasuki usia tiga tahun, kata dia, bukanlah waktu yang singkat bagi Ganjarist untuk berjuang bagi Indonesia lebih baik. Perjalanan itu memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan serta menempa para anggotanya dalam proses politik yang bersih, sehat, jauh dari intrik antarrelawan dan membuat Ganjarist menjadi organisasi relawan yang matang dan solid.

Salah seorang inisiator Ganjarist, Eko Kuntadhi, mengatakan gelaran pilpres telah selesai maka Ganjarist bermetamorfosis menjadi GJIB.

“Saat ini lebih berfokus pada pengembangan persatuan antaranggota dan masyarakat, dalam jalur sosial dan budaya,” katanya.

Adapun pendiri Ganjarist, Mazdjo Pray, menyatakan para relawan masih tetap bersemangat usai gelaran Pilpres 2024.

“Tentu sudah tidak relevan kalau masih menggunakan nama Pak Ganjar dalam kegiatan sehari-harinya. Karena kami meyakini Pak Ganjar dan Pak Mahfud pasti punya tugas yang jauh lebih penting lagi. Maka solusinya adalah Ganjarist memang harus pamit, tapi semangat persatuannya bisa diwadahi di GJIB ini,” ujarnya.

Pilihan editor: Nasdem Depok Usulkan Imam Budi Hartono sebagai Calon Wali Kota, Gabung Koalisi PKS-Golkar