Asisten Pelatih Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin, Jazilul Fawaid, mempertanyakan komentar Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengenai serangan pribadi yang terjadi dalam debat capres Ahad lalu. Jazilul menyatakan justru Anies yang mendapatkan serangan pribadi dari kompetitornya Prabowo Subianto, yang menyebutnya sebagai prof.
“Mana serangan pribadi itu? Saya tanya tadi,” kata Jazilul saat ditemui di Sekretariat Perubahan Timnas Amin di Jalan Diponegoro X, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Januari 2024.
Jazilul menyatakan Anies justru mendapatkan serangan pribadi dari Prabowo yang menyebutnya dengan sebutan prof berulang kali. Padahal, Anies belum menyandang gelar akademik tersebut.
“Pak Anies diserang pribadi. Disebut prof itu provokator atau profesor? Itu jelaskan dulu. Prof, prof bolak balik prof itu. Itu apa? Profesor atau provokator. Kalau profesor, Anis belum profesor. Itu apa?,” tanya Jazilul.
“Maksud saya kalau pak presiden melihatnya ada serangan pribadi yang di mana? panggilan-panggilan itu apa? Yang mana? Kalau yang lain gak ada itu,” kata dia.
Dalam penelusuran Tempo, Prabowo Subianto sempat beberapa kali menyebut Anies Baswedan dengan sebutan Profesor maupun Prof dalam debat capres Ahad lalu. Misalnya saat menjawab pertanyaan Anies soal alat utama sistem persenjataan utama (alutsista).
“Jadi, (informasi yang disampaikan mengenai) barang-barang bekas itu, menyesatkan rakyat. Itu tidak pantas seorang profesor ngomong seperti itu. Karena dalam pertahanan hampir 50 persen alat-alat di (negara) mana pun adalah bekas, tapi usianya masih muda,” kata Prabowo dalam Debat Ketiga Capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 7 Januari 2024.
Anies sendiri memang belum menyandang gelar Profesor, meskipun berstatus sebagai dosen di Universitas Paramadina. Laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyatakan Anies merupakan dosen tetap di Universitas Paramadina yang bertugas di instansi lain.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun belum pernah diangkat sebagai Profesor meski pernah berstatus sebagai rektor di Universitas Paramadina.