88 Hari Menuju Pemilihan Presiden 2024, Mengulas Kembali Pengertian dan Sifat Generasi Z

by -168 Views

MENJELANG PILPRES 2024, GEN Z BANYAK DISEBUT-SEBUT
TEMPO.CO, Jakarta – Menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden alias Pilpres 2024, Gen Z banyak disebut-sebut. Hal ini tentu strategi dari setiap pasangan calon untuk mendapatkan banyak suara, utamanya Gen Z.

Hal tersebut terjadi karena persentase Gen Z sebagai penduduk Indonesia paling tinggi, yaitu sekitar 27 persen. Tepat ada pada peringkat pertama setelah Milenial.

Tentu tidak semua Gen Z sudah dapat menggunakan hak suaranya. Namun, bukan berarti sedikit yang sudah bisa memilih. Bahkan pada kenyataannya, Gen Z menjadi salah satu pemilik hak suara terbanyak dibandingkan dengan generasi lainnya. Lantas siapa sebenarnya yang layak disebut Gen Z?

Istilah Gen Z sudah digunakan dalam Sensus Penduduk Tahun 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dijelaskan bahwa klasifikasi generasi yang digunakan BPS merujuk pada istilah yang digunakan oleh William H. Frey dalam artikel ilmiahnya yang berjudul Analysis of Census Bureau Population Estimates (2020). Istilah Gen Z bermakna penduduk yang lahir pada tahun 1997–2012 dengan perkiraan usia saat ini 11 sampai dengan 26 tahun.

Tidak cukup sampai di situ untuk memahami Gen Z. Karakteristiknya yang unik lebih dari sekadar rentang umur. Tentu akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan sesudahnya. Salah satu ciri yang melekat pada Gen Z adalah kenyataan hidup saat ini, yaitu lekat dengan penggunaan teknologi. Gen Z cenderung memanfaatkan kemajuan teknologi dalam setiap kegiatan hidupnya.

Lebih khusus lagi ada sebuah penelitian longitudinal sejak 2003 sampai 2013 yang dilakukan oleh Bruce Tulgan dan RainmakerThinking, Inc. yang menjadi artikel dengan judul Meet Generation Z: The Second Generation within The Giant Milenial Cohort. Hasil penelitian tersebut menggambarkan lima karakteristik khusus yang dimiliki oleh Gen Z, dilansir dari Kemendikbud yaitu:
– Pertama, media sosial sebagai gambaran masa depan generasinya. Dinyatakan bahwa Gen Z adalah generasi yang tidak terasing. Melalui media sosial, Gen Z selalu bisa berhubungan dengan siapa saja. Semuanya terhubung melalui media sosial.
– Kedua, keterhubungan adalah hal yang penting bagi Gen Z. Hal tersebut sudah tergambar dari karakternya yang pertama. Hal ini dikarenakan kebiasaannya dalam beraktivitas menggunakan media sosial.
– Ketiga, kemungkinan terjadinya kesenjangan keterampilan dengan generasi lain. Hal ini tentu sangat mungkin terjadi karena adanya perbedaan habitat asal, maksudnya keadaan dunia saat hidup. Tentu hal tersebut harus diantisipasi dengan dialog antar generasi.
– Keempat, memiliki pengalaman jelajah geografis yang sedikit. Hal ini tentu karena pesatnya perkembangan internet. Tanpa melangkah ke mana-mana, seseorang mungkin mengetahui banyak hal di luar kamarnya. Hal positifnya adalah Gen Z dapat berpikir dengan pola pikir global sebagai warga negara dunia.
– Kelima, sebagai warga negara dunia, Gen Z menjadi yang paling terbuka dengan keberagaman. Gen Z dapat saling menghormati dalam keberagaman di dunia. Namun, kadang hal tersebut menjadikan Gen Z sulit mendefinisikan dirinya karena seringnya perubahan pola pikir.

SENSUS.BPS.GO.ID | KEMDIKBUD.GO.ID
Pilihan editor: Gen Z dan Generasi Milenial Dominasi Pemilih Pemilu 2024, Apa Perbedaan Kedua Generasi Ini?