Tim Pemenangan Nasional (TPN) dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk berkoordinasi dan memperkuat kerjasama guna menangani serangan siber yang terjadi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengatakan bahwa pihaknya telah mengamati kebocoran dan perdagangan data pribadi dari 200 juta warga Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta agar KPU, Kominfo, dan BSSN bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, menyebut bahwa pelanggaran keamanan cyber ini sudah terjadi dan mempertanyakan penanganan masalah (troubleshooting) dari KPU. Ia juga menekankan perlunya penjelasan detail mengenai langkah-langkah yang diambil untuk mencegah data yang telah diretas agar tidak digunakan untuk mempengaruhi keputusan KPU terkait pemilihan.
Sementara itu, Wakil Ketua TPN lainnya, mantan Wakapolri Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono, menekankan pentingnya kerjasama antara KPU, BSSN, Kominfo, dan kepolisian dalam mengusut kasus ini.
Sebelumnya, terjadi kasus kebocoran data pribadi pada situs KPU. Informasi kebocoran data ini pertama kali diungkapkan oleh konsultan keamanan siber, Teguh Aprianto, dan disampaikan melalui media sosial. Hacker yang bernama Jimbo mengklaim telah mendapatkan sekitar 252 juta data dalam situs jual beli data curian, Breachforums. Setelah proses penyaringan, hanya tersisa 204.807.203 data pribadi unik.
Pelaku peretasan ini telah memasang harga sekitar USD 74.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar untuk 204 juta data penduduk Indonesia yang bocor tersebut.
Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, juga mengkonfirmasi bahwa jumlah data yang bocor hampir sama dengan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meminta agar pihak berwenang segera bertindak dan menangani kasus ini dengan serius agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.