Pada Sabtu, 19 April 2025, Satria Marwan sebagai kuasa hukum QAR mengungkapkan bahwa jumlah korban dugaan pelecehan dokter di Persada Hospital Malang telah bertambah menjadi 4 orang. Kasus ini mencuat setelah kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter AY kepada QAR menjadi viral. Satria menyatakan bahwa hingga Jumat, 18 April 2025, korban telah bertambah menjadi 4 orang. Korban terbaru ini memberikan kesaksian yang serupa dengan kasus yang dialami oleh QAR setelah mengungkapkan pengalaman buruknya di media sosial. Satria juga mengkonfirmasi adanya bukti percakapan melalui pesan singkat yang mendukung kesaksian korban.
Peristiwa ini berbeda dengan kasus pelecehan seksual yang dialami QAR pada September 2022. Tiga korban baru mengalami pelecehan seksual pada tahun yang berbeda, tetapi modus operandi oknum dokter tersebut hampir sama, yaitu dengan mengirim pesan spam, menggoda, dan mengajak nonton konser. Kasus ini pertama kali terungkap ketika seorang wanita yang menggunakan inisial QAR mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang dokter di Persada Hospital Malang pada September 2022. Keberanian QAR untuk berbicara melalui media sosial setelah mengalami kejadian tersebut membuat kasus ini mencuat ke publik. Terlepas dari perbedaan tahun kejadian, modus operandi oknum dokter dalam melakukan pelecehan seksual terlihat serupa dalam spam chat dan godaan.