Larangan Serat Karbon di Eropa: Dampak dan Solusi Terbaik.

by -16 Views

Serat Karbon Tidak Akan Dilarang di Eropa, Ini Alasannya

Penyusunan amandemen pada bulan Januari yang akan melarang penggunaan serat karbon dalam konstruksi mobil pada tahun 2029 telah dihapus dari proposal oleh Parlemen Eropa. Amandemen tersebut melibatkan penambahan serat karbon ke dalam daftar bahan berbahaya Uni Eropa bersama dengan merkuri, timbal, dan kadmium, namun saat ini serat karbon tidak ada dalam daftar tersebut.

Serat karbon awalnya ditargetkan dalam amandemen yang mengatur siklus akhir masa pakai kendaraan untuk mengatasi masalah daur ulang dan pembuangan. Namun, kekhawatiran tentang pencemaran lingkungan selama pemecahan dan pembuangan serat karbon membuatnya menjadi target larangan. Meskipun demikian, manfaat serat karbon dalam industri otomotif terutama dalam menekan bobot kendaraan telah membuat Uni Eropa menyadari pentingnya bahan tersebut.

Industri otomotif menyumbang 20 persen dari produksi serat karbon global. Banyak produsen mobil mewah seperti McLaren, Lamborghini, Pagani, Ferrari, dan Koenigsegg menggunakan serat karbon dalam konstruksi monokok kendaraan mereka. Larangan terhadap penggunaan serat karbon akan berdampak luas, terutama pada kendaraan listrik yang sangat mengandalkan bahan tersebut.

Sejarah penggunaan serat karbon dimulai sejak tahun 1981 dengan mobil Formula 1 McLaren MP4/1. Kemudian, bahan ini digunakan dalam mobil produksi pertama yang menggunakan monocoque serat karbon yaitu Jaguar XJR-15. Saat ini, serat karbon hadir dalam hampir setiap komponen kendaraan mulai dari panel bodi hingga roda. Untungnya, serat karbon tetap akan digunakan dalam industri otomotif.

Source link