Dalam Webinar Kebangsaan dengan tema “Memilih Pemimpin Ideal untuk Masa Depan Bangsa, Hak Pilihku Harus Digunakan Sebaik-baiknya” yang diadakan oleh Forum Osis Nasional (FON) pada 23 Juni 2023, anggota KPU August Mellaz sebagai narasumber menyatakan bahwa 55-60 persen pemilih dalam Pemilu 2024 didominasi oleh Gen Z dan generasi milenial dengan rentang usia 20-44 tahun.
Menurut Kpi.go.id, anggota KPU tersebut berharap kepada generasi muda dalam kesempatan tersebut. Mengingat dominasinya pemilih muda dalam Pemilu 2024, penting bagi generasi muda untuk mengenal, memahami, dan memeriksa visi misi para calon peserta pemilu.
Ketika membicarakan generasi muda, khususnya Gen Z dan generasi milenial, apa sebenarnya perbedaan antara dua generasi ini? Perbedaan mendasar antara dua generasi ini terletak pada tahun kelahiran mereka. Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1995-2010. Sementara itu, generasi Y atau sering disebut sebagai milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980-1995.
Tumbuh dalam generasi yang berbeda secara otomatis membuat mereka memiliki latar belakang yang berbeda juga. Perbedaan latar belakang ini juga menjadi dasar untuk membedakan perilaku dan gaya hidup antara Gen Z dan milenial.
Milenial yang tumbuh pada masa perubahan politik besar-besaran di Indonesia, tentu memiliki sudut pandang yang berbeda tentang politik. Milenial cenderung lebih terbuka dalam melihat politik dan ekonomi serta responsif terhadap perubahan di sekitar mereka. Selain itu, milenial juga memiliki cara berpikir yang kreatif dan inovatif. Tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi, generasi milenial cenderung lebih nyaman berkomunikasi melalui tulisan. Meskipun demikian, milenial umumnya lebih suka berkomunikasi secara informal dan bersahabat.
Di sisi lain, Gen Z adalah generasi yang tumbuh pada saat internet berkembang pesat. Kondisi ini membuat Gen Z cenderung lebih multitasking dan nyaman dengan ketidakpastian teknologi. Pertumbuhan Gen Z yang dipengaruhi oleh isu-isu lingkungan, seperti ketidakpastian iklim dan krisis energi, membuat mereka lebih peduli terhadap program sosial dan pembangunan lingkungan. Tentu saja, latar belakang ini juga mempengaruhi pandangan mereka terhadap politik dan ekonomi. Meskipun memiliki perbedaan akibat latar belakang yang signifikan, kedua generasi ini memiliki ide-ide yang kreatif dan menantang.
Dengan dominasinya Pemilu 2024 oleh kedua generasi ini, penting untuk memahami latar belakang dan aspirasi Gen Z dan generasi milenial agar dapat meraih kemenangan dalam pemilu tersebut. Suara mayoritas dari generasi muda ini dapat mengubah preferensi dalam Pemilu 2024. Perubahan preferensi pemilu ini akan berdampak pada kecenderungan hasil pemilu di masa depan.
Penulis: SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Dosen Sosiologi UM Meyakini Generasi Milenial dan Gen Z Masuk kategori Swing Voters di Pilpres 2024, Ini Maksudnya