Dukungan AS Terhadap Kripto: Potensi Krisis Masa Depan

by -54 Views

Permintaan Bitcoin (BTC) mencapai level terendah pada 2025, didorong oleh sikap hati-hati pedagang dan investor terhadap aset berisiko akibat ketidakpastian ekonomi global. Menurut Cryptonews, data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa permintaan BTC turun menjadi angka negatif 142 pada 13 Maret 2025. Tingkat permintaan Bitcoin yang sebelumnya positif sejak September 2024 mencapai puncak pada Desember 2024 sebelum mulai melandai. Namun, meskipun tetap positif hingga awal Maret 2025, permintaan terus menurun setelah itu.

Kecemasan terhadap perang dagang yang berkepanjangan, ketegangan geopolitik, dan inflasi yang tinggi, walaupun menurun namun masih di atas target Federal Reserve 2%, mendorong para pedagang untuk menghindari aset berisiko dan beralih ke tempat perlindungan seperti uang tunai dan surat berharga pemerintah. Pasca-pemilu AS juga menciptakan ketidakpastian ekonomi makro dan proses politik, dengan investor memiliki reaksi beragam terhadap KTT Kripto Gedung Putih pada 7 Maret lalu.

Meskipun inflasi CPI AS yang dilaporkan pada 12 Maret di bawah perkiraan, harga Bitcoin langsung turun setelah berita tersebut. Selain Bitcoin, dana yang diperdagangkan di bursa kripto (ETF) juga mengalami arus keluar selama empat minggu berturut-turut pada Februari dan awal Maret 2025 karena investor keuangan tradisional mencari perlindungan yang lebih aman.

Sentimen pasar yang negatif dan ketakutan akan resesi yang mengancam memicu penjualan panik, menyebabkan harga kripto merosot. Oleh karena itu, setiap keputusan investasi harus dipertimbangkan dengan matang dan dianalisis sebelum membeli atau menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.

Source link