Jaringan Rakyat Miskin Kota Jakarta Lantang Suarakan Pendukung Golput Pilkada, Berikut Alasannya

by -15 Views
Jaringan Rakyat Miskin Kota Jakarta Lantang Suarakan Pendukung Golput Pilkada, Berikut Alasannya

Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta tidak merasa tersentuh dengan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang ada, sehingga mereka memutuskan untuk golput dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024.

“Hari ini kita menyampaikan kekecewaan dari masyarakat miskin kota atau masyarakat Jakarta, yang dalam pemilihan tahun ini tidak memihak kepada rakyat atau mewakili aspirasi rakyat,” kata Koordinator JRMK Jakarta Minawati di depan gedung Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, seperti dilansir Antara, Senin, 23 September 2024.

Minawati menyatakan bahwa situasi demokrasi di Indonesia saat ini tidak baik, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap tiga pasangan calon tersebut telah hilang. “Keputusan ini bukan hanya dari kami sebagai koordinator JRMK, tetapi dari warga Jakarta yang telah rapat dan membahas mengapa mereka tidak memilih A, tidak memilih B. Kami memutuskan untuk golput,” ujar Minawati.

Menurut Minawati, jika masyarakat memilih salah satu pasangan calon, itu sama dengan mendukung kecurangan dan cara calon bekerja. “Dengan golput, kami melawan jika demokrasi tidak berjalan dengan baik. Setelah mempelajari ketiga pasangan calon, tidak satupun dari mereka yang mewakili aspirasi rakyat,” tambah Minawati.

Aksi perlawanan ini juga dibarengi dengan kasus Kampung Bayam yang belum terselesaikan dan kasus pedagang kaki lima yang terdampak. “Tidak ada dialog dua arah, tidak ada komunikasi yang baik antara pemerintah dan rakyat,” ujar Minawati.

Sementara itu, perwakilan warga Kampung Bayam, Shirley, juga menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024. Mereka memilih golput karena merasa skeptis terhadap pemerintah yang dianggap belum mampu menyelesaikan masalah mereka.

Selain itu, Andi dari Koordinasi Aksi JMRK menegaskan bahwa unjuk rasa ini sebagai bentuk perlawanan terhadap proses demokrasi yang tidak memberikan ruang bagi warga Jakarta untuk mengusulkan calonnya sendiri.

KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun).

Dengan demikian, jaringan JRMK Jakarta memutuskan untuk golput sebagai bentuk perlawanan terhadap kondisi demokrasi yang dianggap tidak merata dan tidak mewakili aspirasi rakyat.