Pengamat politik yang juga Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kacung Marijan, menilai bahwa gagasan pembentukan panitia khusus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tidak akan mengganggu persiapan partai tersebut dalam pemilihan kepala daerah. Menurut Kacung, faktor kunci dalam pemilihan kepala daerah adalah ketokohan calon yang diusung, bukan hubungan antara PKB dan PBNU. Kacung juga menyatakan bahwa meskipun PKB didirikan oleh NU, hubungan keduanya lebih bersifat kultural daripada struktural.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyatakan bahwa sedang dalam diskusi untuk membentuk tim lima atau pansus tentang PKB. Menurut Saifullah, pembentukan tim tersebut adalah upaya PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke PBNU sebagai pemilik sahnya. Saifullah juga menunjukkan bahwa elit-elit PKB telah membuat pernyataan yang melenceng dari fakta sejarah PKB, dan pembentukan pansus PKB akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan PBNU.
Kacung Marijan juga melihat ketidakharmonisan antara PBNU dan PKB saat ini terlihat dari ketidaksinkronan antara Saifullah Yusuf dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Menurut Kacung, ini merupakan dinamika organisasi yang bisa diselesaikan secara kultural melalui dialog antara kedua belah pihak.