KPU Akui Bertindak dengan Alibaba Cloud dalam Penyimpanan Data Pemilu
TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui adanya kerja sama dengan penyedia layanan penyimpanan server digital asal Cina, Alibaba Cloud. Hal ini terungkap dalam sidang sengketa informasi di Komisi Informasi Pusat pada Rabu, 13 Maret 2024. Sebelumnya, Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (Yakin) menggugat KPU terkait data Pemilu 2024. Dilansir dari situs web KIP, KPU mengakui bahwa mereka menggunakan layanan komputasi awan (cloud) Alibaba Cloud, yang digunakan selama Pemilu 2024.
“Pertanyaan Majelis, apakah KPU bekerjasama dengan Alibaba Cloud?” tanya Komisioner KIP Republik Indonesia, Arya Sandhiyudha, dalam sidang di Sekretariat Komisi Informasi Pusat Wisma BSG Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024.
“Ya, benar, majelis,” kata Tenaga Ahli KPU RI Luqman Hakim.
Polemik seputar KPU dan Alibaba
Register Terbuka
Sidang sengketa informasi di KIP ini merupakan satu dari tiga register yang diajukan terhadap KPU. Namun, dari ketiga register tersebut, hanya register 003 yang dinyatakan terbuka oleh KPI. Register 001 dan 002 tidak dibuka ke publik atas permintaan KPU.
Register 001 meminta informasi mengenai data real count dalam bentuk data mentah seperti file .csv harian. Data ini dapat dipublikasikan di situs web resmi KPU atau dikirimkan langsung kepada pemohon harian.
Register 002 meminta informasi rincian infrastruktur IT KPU terkait Pemilu 2024, termasuk topologi, rincian server fisik, server cloud, jaringan, lokasi peralatan dan jaringan, serta rincian peralatan keamanan siber seperti CDN dan DDoS protection.
Register 003 meminta informasi mengenai data daftar pemilih tetap (DPT) dan data hasil suara total, suara sah, suara tidak sah, mentah dan lengkap untuk semua jenis Pemilu (Pemilihan Umum, Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden, Pemilihan Kepala Daerah) sejak tahun 1999 hingga 2024 hingga tingkat terendah yang tersedia, misalnya tingkat Kelurahan-Desa, RW, RT, atau TPS.
KPU Membantah Keterhubungan Sirekap dengan Alibaba
Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos pernah membantah bahwa server Sirekap terhubung dengan Alibaba di Singapura. Ia menyangkal pernyataan pakar telematika Roy Suryo yang menyebut bahwa server situs pemilu2024.kpu.go.id untuk konversi suara sementara Pemilu 2024 terhubung dengan server Alibaba Cloud di Singapura. “Tidak, servernya berada di Indonesia,” kata Betty pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Kejanggalan Server
Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi melihat ada kejanggalan yang muncul antara server utama KPU dan yang digunakan oleh Aplikasi Sirekap, meskipun keduanya berada dalam situs yang sama. Heru menyatakan bahwa KPU perlu memberikan penjelasan mengenai alasan penggunaan data center yang berbeda.
Adapun Cyberity, komunitas keamanan siber dan perlindungan data, melakukan investigasi untuk memahami polemik seputar Sirekap. Mereka menemukan bahwa pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud yang lokasi servernya berada di Cina dan Prancis.
Ketidakstabilan aplikasi Sirekap dan Manajemen Relawan terjadi khususnya pada masa pemilu dan beberapa hari setelahnya, menurut Ketua Komunitas Cyberity, Arif Kurniawan.
Dengan demikian, terungkap bahwa KPU akhirnya mengakui kerja sama dengan Alibaba Cloud dalam penyimpanan data Pemilu 2024.