Jepang mencabut peringatan tsunami

by -188 Views
Jepang mencabut peringatan tsunami

Selasa, 2 Januari 2024 – 13:08 WIB

Tokyo – Badan Meteorologi Jepang telah mencabut semua peringatan tsunami di sepanjang Laut Jepang. Hal ini terjadi setelah gempa kuat 7,5 skala Richter, pada Senin sore, 1 Januari 2024.

Para pejabat memperingatkan bahwa gempa susulan yang kuat mungkin terjadi pada minggu depan, terutama selama dua hingga tiga hari ke depan. Gempa berkekuatan 7,5 skala Richter yang terjadi pada Hari Tahun Baru di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, membuat banyak orang lengah. Gempa tersebut juga memicu peringatan tsunami besar di prefektur tersebut.

Dilansir dari NHK, Selasa, 2 Januari 2024, beberapa kota di Ishikawa diterpa tsunami. Wajima melaporkan tinggi gelombang tsunami lebih dari 120 sentimeter dan Kanazawa mencatat 90 sentimeter. Prefektur lain juga melaporkan penampakan gelombang tsunami yang sama.

Selain itu, kebakaran juga terjadi di Kota Wajima tak lama setelah gempa, dan dilaporkan menghancurkan lebih dari 100 toko dan rumah. Kawasan yang rusak merupakan pasar tradisional yang terkenal di kalangan wisatawan. Satu gedung berlantai tujuh juga roboh total. Pejabat kota Wajima mengatakan sedikitnya delapan orang dipastikan tewas termasuk seorang pria yang tertimpa bangunan yang runtuh.

Pemadam kebakaran mengatakan mereka telah menerima lebih dari 50 laporan tentang rumah yang runtuh. Mereka juga menanggapi laporan adanya orang-orang yang terjebak di bawah bangunan yang rusak. Prefektur lain di Jepang pun terkena dampaknya. Pihak berwenang dan rumah sakit mengatakan kepada NHK bahwa puluhan orang mengalami luka-luka di empat prefektur lain termasuk Niigata dan Toyama. Badan Meteorologi mengatakan ada lebih dari 100 guncangan di wilayah tersebut sejak awal gempa. Namun, para pejabat belum mengetahui tingkat kerusakan sepenuhnya. Di Prefektur Toyama, pihak berwenang mengatakan mereka telah menerima laporan di beberapa lokasi, mengenai retakan di jalan dan pipa air yang rusak. Sementara prefektur Ishikawa mengatakan lebih dari 32.000 orang diyakini bermalam di tempat penampungan evakuasi di seluruh wilayah. “Itu adalah gempa terbesar yang pernah saya alami. Tanah berguncang,” kata seorang pria berumur 80 tahun. Perusahaan Tenaga Listrik Hokuriku juga mengatakan telah mematikan dua generator di pembangkit listrik tenaga panas Nanao Ota di Prefektur Ishikawa.