Kronologi Kecelakaan yang Melibatkan Rombongan Anies dan Anggota Polisi Pengawal di Aceh Timur

by -161 Views

Iring-iringan mobil calon presiden Anies Baswedan mengalami kecelakaan saat rangkaian kegiatan kampanye di Aceh Timur, Aceh, Minggu, 17 Desember 2023. Namun Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Indra Charismiadji memastikan Anies dalam kondisi yang baik-baik saja.

Anies melanjutkan perjalanan hingga selamat sampai tujuan usai adanya insiden tersebut. “Semua aman sih infonya,” kata Indra melalui pesan singkat seperti dikutip dari Kantor Berita Antatra.

Berdasarkan laporan kepolisian, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 13.40 WIB di ruas Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, tepatnya di Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur.

Dalam kejadian itu, ada dua mobil yang terlibat kecelakaan, yakni mobil Isuzu Double Cabin dan Mitshubisi Tronton. Kecelakaan itu pun melibatkan anggota polisi yang sedang mengawal Anies Baswedan. Tidak ada korban dalam kejadian itu.

Adapun kronologinya, mobil Mitshubisi Tronton sedang melaju dari arah Medan menuju Aceh. Sementara mobil Isuzu Double Cabin sedang mengawal iring-iringan mobil Anies di rangkaian belakang.

Setibanya di lokasi kecelakaan, tiba-tiba mobil iring-iringan capres itu mengerem mendadak sehingga mobil Isuzu Double Cabin membanting setir ke arah kanan. Setelah menghindar, Isuzu Double Cabin itu menabrak Mitsubishi Tronton dari arah berlawanan.

Polisi pun sejauh ini telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk mengamankan mobil-mobil yang terlibat kecelakaan. Sejauh ini, dipastikan tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Sebelumnya, Anies Baswedan pada Minggu siang mengunjungi tiga titik di Aceh untuk melakukan kegiatan kampanye, di antaranya menghadiri Maulid Nabi di Kabupaten Aceh Timur, kegiatan bersama pemuda di Kota Langsa, dan kegiatan bersama petani di Aceh Tamiang.

“Saya sedang mendapatkan amanat untuk memperjuangkan perubahan Indonesia. Mudah-mudahan Aceh adalah bagian yang menginginkan perubahan,” kata Anies saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-3 Habib Muhammad Al-Atlas di Masjid Ba’alawi, Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur.

Ia mengatakan Aceh saat ini berada di urutan atas kemiskinan sehingga harus diupayakan kembali jaya seperti dahulu, menjadi tempat yang adil, makmur yang dirasakan oleh semuanya, bukan hanya sebagian orang.

“Saya ada pekerjaan rumah besar di Aceh, yaitu memastikan bahwa Aceh harus ada keadilan agar negeri yang menghasilkan sumber daya alam yang begitu banyak ini merasakan kemakmuran dari kekayaan alam yang dimiliki dari tanah ini,” kata Anies.

Untuk memperjuangkan ini, kata Anies, tidaklah sederhana dan tidak cukup hanya mengumpulkan orang untuk berdemonstrasi, sebab demonstrasi itu tidak menghasilkan perubahan. Anies menilai, perubahan hanya membutuhkan kewenangan dan tanpa kewenangan tidak bisa melakukan perubahan.

“Perubahan itu tidak cukup dengan kekuatan massa. Perubahan itu hanya butuh kewenangan dan pada 14 Februari 2024 akan ada kesempatan kewenangan untuk melakukan perubahan,” kata Anies.

Menurut capres nomor urut satu itu, akhir-akhir ini Indonesia adalah negara hukum mulai terjadi pergeseran, seakan-akan menjadi negara kekuasaan. Negara hukum kekuasaan yang diatur hukum, sedangkan negara kekuasaan hukum diatur oleh kekuasaan.

Dia juga berharap negara bisa bermitra dengan tokoh ulama dan tokoh masyarakat. “Negara harus bermitra dengan ulama dan negara juga harus bekerja dengan tokoh-tokoh agama, kita harus menjadi satu. Semoga semangat di Aceh Timur ini membawa perubahan serta menular ke seluruh Indonesia,” kata Anies Baswedan.