Ganjar Pranowo Menanggapi Klaim Pemilihnya yang Meninggalkan untuk Prabowo-Gibran

by -177 Views

Calon presiden Ganjar Pranowo angkat bicara mengenai hasil survei divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas yang menyebut sebagian pemilihnya bersama Mahfud Md beralih ke pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Migrasi itu disebut disebabkan kritikan yang dilancarkan Ganjar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

Ganjar mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan itu sebelum Kompas merilis hasil surveinya. “Kita sudah jalan karena kesadaran itu,” ucapnya saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023.

Tak hanya itu, Ganjar mengaku pihaknya telah mengidentifikasi adanya para pemilih yang pilihan calon legislatif dan calon presidennya dari partai berbeda. Partai pengusung, menurutnya, sedang mengonsolidasikan basis itu.

Dia mengatakan, Pemilu 2024 terdiri dari banyak pemilihan, yaitu DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga pusat, DPD, dan Pilpres. Menurut dia, banyaknya ragam pemilihan itu yang menyebabkan terjadinya perbedaan pilihan.

Hasil survei Litbang Kompas

Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud. Pasangan yang diusung oleh koalisi PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo itu kini disebut hanya memiliki elektabilitas sebesar 15,3 persen.

Sementara pasangan Prabowo-Gibran berada di puncak dengan 39,3 persen dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi kedua dengan 16,7 persen. Akan tetapi jumlah pemilih yang masih belum menentukan pilihan atau pun tidak menjawab pun cukup tinggi, masih mencapai 28,7 persen.

Survei tersebut dilakukan dengan wawancara secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023. Kompas memilih 1.364 responden dengan menggunakan metode acak bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Mereka menyatakan tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dan margin of error sebesar plus minus 2,65 persen.

Dalam ulasannya, Litbang Kompas menyebutkan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud itu karena adanya perpindahan dukungan yang terjadi pada basis pemilih PDIP dan Jokowi. Mereka menyatakan hanya 40,7 persen pemilih PDIP dan Jokowi yang kini memilih Ganjar Pranowo. Sebaliknya, pemilih PDIP yang memberikan suaranya kepada Prabowo Subianto cenderung meningkat, dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.