Pada bulan April 2025, kerugian yang disebabkan oleh peretasan dan penipuan di dunia kripto meningkat signifikan, terutama setelah terjadi satu insiden besar pencurian Bitcoin senilai hampir USD 331 juta atau sekitar Rp5,4 triliun. Menurut laporan dari perusahaan keamanan blockchain CertiK, total kerugian yang tercatat selama bulan tersebut mencapai USD 364 juta atau sekitar Rp 6,04 triliun, naik lebih dari 1.100% dibandingkan bulan sebelumnya. Peretasan terbesar adalah terhadap seorang lansia asal Amerika Serikat yang kehilangan 3.520 Bitcoin dengan nilai sekitar USD 330,7 juta, setelah pelaku menggunakan teknik rekayasa sosial yang canggih. Peretasan ini merupakan peretasan terbesar kelima dalam sejarah kripto dan menyebabkan lonjakan kerugian bulanan yang signifikan. Faktor penyebab utama kerugian tersebut adalah penipuan phishing dan rekayasa sosial, yang juga digunakan dalam kasus pencurian Bitcoin terhadap lansia tersebut.
Sopir London Curang Curi Kripto Turis AS, Berapa Nilainya?
