Solusi Utang Negara dengan Bitcoin: Wawasan Terobosan

by -44 Views

Euforia pasar kripto yang sebelumnya meningkat setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu kini mulai mereda. Pada tanggal 25 Februari 2025, harga Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, turun ke titik terendah dalam tiga bulan terakhir. Menurut Yahoo Finance, harga Bitcoin turun di bawah USD 87.000 atau sekitar Rp 1,42 miliar dalam penurunan terbesar dalam tiga minggu terakhir. Altcoin seperti Ether dan Solana juga mengalami penurunan signifikan sebelum sedikit membaik.

Penurunan ini tidak bisa disalahkan pada satu faktor tunggal, melainkan gabungan berbagai tekanan negatif di pasar. Salah satunya adalah ketidakpastian ekonomi dan rencana kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh pemerintahan Trump. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, membuat mereka berhati-hati dalam berinvestasi pada aset kripto. Serangan peretasan besar yang menimpa bursa derivatif kripto Bybit juga turut memperburuk sentimen pasar, memunculkan pertanyaan tentang keamanan aset digital dan membuat investor lebih waspada.

Tidak hanya faktor ekonomi dan keamanan, minimnya arus dana baru ke pasar kripto juga menjadi alasan mengapa harga tidak meningkat seperti yang diharapkan. Sejak pemilu, masih sedikit investor baru yang masuk ke pasar, sehingga harga Bitcoin dan altcoin lainnya kesulitan untuk melonjak. Analis memperkirakan bahwa perubahan signifikan bisa terjadi jika hambatan terhadap partisipasi institusional berhasil diatasi, namun proses ini membutuhkan waktu.

Source link