Ragam Perspektif dalam Debat Pilkada Jakarta 2024

by -20 Views
Ragam Perspektif dalam Debat Pilkada Jakarta 2024

TEMPO.CO, Jakarta – Debat para pasangan calon atau paslon Pilkada Jakarta telah berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, pada Ahad malam, 6 Oktober 2024. Debat perdana ini bertema Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global.

1. Masih Ada Kekurangan
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta, Astri Megatari, mengakui bahwa penyelenggaraan debat perdana ini masih terdapat kekurangan. “Debat pertama ini enggak mudah. Ini debat pertama kali diselenggarakan di seluruh provinsi dalam konteks pemilihan gubernur dan wakil gubernur,” kata Astri, pada Ahad malam, 6 Oktober 2024.

Debat kedua dijadwalkan pada 27 Oktober, sementara debat ketiga akan berlangsung pada 17 November 2024.

2. Pengangguran Gen Z
Isu pengangguran di kalangan Gen Z menjadi salah satu topik dalam debat tersebut.
Calon wakil gubernur nomor 1, Suswono, berjanji akan membuat lapangan kerja melalui program inkubasi dan permodalan untuk mendorong wirausaha muda. “Karena anak-anak muda ini anak-anak kreatif, asal didorong dengan diberikan permodalan,” katanya, saat debat, pada Ahad, 6 Oktober 2024.
Menurut cawagub nomor 2, Kun Wardana, pentingnya integrasi antara pendidikan dan dunia kerja, serta pelatihan digital untuk meningkatkan daya saing. “Mereka bisa diberikan fasilitas kerja praktik, di pasar kerja yang ada sehingga bisa ditempatkan di industri,” katanya.
Rano Karno, cawagub nomor 3, menyampaikan rencananya untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) modern yang membantu mengembangkan keterampilan Gen Z, terutama dalam bidang digital.

3. Perlindungan Data Pribadi
Cagub nomor 3, Pramono Anung, menyoroti masalah pencurian data pribadi yang marak terjadi di Indonesia. Dalam sesi tanya jawab dengan Dharma Pongrekun, Pramono bertanya tentang langkah yang akan diambil Dharma untuk melindungi data pribadi warga Jakarta.
“Saya ada di BSSN karena beliau (Pramono). Beliau yang menempatkan saya di BSSN,” kata dia dalam debat perdana pemilihan gubernur Jakarta di JIExpo, Kemayoran, pada Ahad, 6 Oktober 2024. Dharma menjawab bahwa keamanan data dapat terjamin jika Indonesia memiliki Internet yang mandiri.

4. Kemacetan
Dharma Pongrekun juga memandang kemacetan di Jakarta. Ia menyampaikan, bahwa penting mengoptimalkan manajemen transportasi publik daripada menambah armada. “Tidak perlu dulu menambah armada, manajemen diperbaiki, dioptimalkan, pastikan setiap track itu jaraknya 10 menit,” kata Dharma dalam debat, pada Ahad, 6 Oktober 2024.

5. Menanam Pohon
Suswono menawarkan solusi untuk masalah polusi dengan menanam pohon di Jakarta. “Kami punya target 3 juta pohon yang akan ditanam di Jakarta,” katanya, Ahad 6 Oktober 2024.

6. Kota Global
Pramono Anung menekankan pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia dalam meningkatkan peringkat Jakarta di indeks kota global. Ia mengatakan, 30 persen dari indikator penilaian kota global berdasarkan kualitas SDM.
Pramono ingin memperkuat program Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, dan program pelatihan kerja seperti job fair di setiap kecamatan. “Sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam penilaian untuk indeks kota global,” kata Pramono, pada Ahad, 6 Oktober 2024.

7. Kartu Jakarta Maju
Ridwan Kamil berencana menghimpun semua kartu yang digunakan untuk mengakses layanan oleh warga Jakarta ke dalam satu database saja. Ridwan mengatakan, nantinya itu akan diberi nama Kartu Jakarta Maju yang disingkat Kamu. Warga Jakarta cukup memiliki satu kartu untuk mengakses berbagai layanan, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang telah terbit sebelumnya.
Selain bisa digunakan untuk mengakses layanan sosial, Ridwan mengatakan kartu Kamu juga bisa digunakan untuk mengakses transportasi umum secara gratis. “Kami akan menambahkan transportasi gratis untuk anak yatim, dan juga pasukan dengan rompi kuning, kami gratiskan Transjakarta, Jak Lingko, MRT dan LRT,” katanya, Ahad, 6 Oktober 2024.

ANASTASYA LAVENIA Y | NANDITO PUTRA | ALFITRIA NEFI P | ADVIST KHOIRUNIKMAH | ADIL AL HASAN
Pilihan Editor: Klarifikasi Ridwan Kamil soal Program Magrib Mengaji yang Disebut Tidak Inklusif