TEMPO.CO, Jakarta – Aksi demo tolak hasil kecurangan pemilu dilakukan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) selama 3 hari, tanggal 18 hingga 20 Februari 2024.
Massa aksi ini dipimpin oleh 3 tokoh penting yaitu Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayor Jenderal (Purn) Soenarko.
Demo ini diikuti oleh Gerakan Pemuda Kedaulatan Rakyat (GKPR), jaringan serikat buruh, Organisasi Poros buruh nasional, dan masyarakat miskin kota. Gerakan ini disebarkan melalui media sosial dan diperkirakan diikuti oleh ratusan orang yang mengenakan baju hitam putih.
Aksi di depan gedung DPR dan KPU menuntut soal hasil Pemilu 2024. Ketua Poros Buruh Jakarta Timur, Endang Hidayat, menyatakan bahwa terjadi banyak kecurangan selama proses pemilu, termasuk dalam penyelenggaraannya.
Di depan gedung DPR, aksi tersebut diramaikan dengan bendera merah putih dan spanduk bergambar wajah Presiden Joko Widodo, serta pesan tolak penyelenggaraan pemilu curang dan tuntutan pemakzulan Presiden Jokowi.
Aksi demo selama 3 hari tersebut menyampaikan 3 tuntutan, yaitu:
1. Hak angket Pemilu, demo di depan gedung DPR, Selasa, 19 Maret 2024.
2. Tolak hasil Pemilu curang, demo di depan Kantor KPU RI, Rabu, 21 Februari 2024.
3. Pemakzulan Presiden Joko Widodo, di depan Gedung KPU, Senin, 18 Maret 2024.
Masa aksi menuntut agar Presiden Jokowi segera dipakzulkan karena dianggap telah melakukan pelemahan demokrasi dan melanggengkan nepotisme dengan meloloskan putra sulungnya sebagai calon wakil presiden.
SAVINA RIZKY HAMIDA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | YOHANES MAHARSO| DEVY ERNIS| ANDI ADAM