Selasa, 12 Maret 2024 – 07:23 WIB
India – Sri Lanka telah mengumumkan pemberitahuan resmi (NOTAM) mengenai perubahan waktu penutupan sementara wilayah udara di negara tersebut pada hari Senin, 11 Maret 2024.
Akibat dari penutupan tersebut, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-106 yang membawa jemaah umrah dari Surabaya menuju Jeddah terpaksa melakukan pengalihan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada malam Senin. Kejadian ini menjadi viral di media sosial, di mana pesawat Lion Air JT-106 terpaksa melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Binjai, Sumatera Utara.
Holding tersebut dilakukan untuk beberapa waktu dengan tujuan mengurangi berat pesawat melalui pemakaian avtur atau bahan bakar, sampai akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu.
Dilansir NDTV, Selasa, 12 Maret 2024, penutupan wilayah udara Sri Lanka terjadi setelah uji coba rudal Agni-5 oleh militer India di lepas pantai Visakhapatnam pada Senin, 11 Maret 2024. Rudal Agni-5 dikembangkan secara lokal dengan teknologi Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicle (MIRV). Uji terbang yang bernama Mission Divyastra dilakukan dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam di Odisha.
Agni-5 merupakan jenis rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir berbasis darat yang dikembangkan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India. Rudal ini memiliki jangkauan lebih dari 7.000 km.
Sebelum pengujian dilakukan, peringatan NOTAM telah dikeluarkan minggu lalu. NOTAM merupakan pemberitahuan kepada penerbang untuk menetapkan suatu daerah sebagai zona larangan terbang. NOTAM tersebut ditujukan untuk penerbangan di wilayah udara Teluk Benggala yang terdampak dalam rencana uji coba rudal antara tanggal 11 dan 16 Maret.
Setelah mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, pesawat Lion Air JT-106 direncanakan akan melanjutkan penerbangan ke Bandara di Colombo, Sri Lanka, jika sudah dibuka kembali dan dianggap aman untuk dilayani. Keselamatan penumpang dan kru pesawat tetap menjadi prioritas utama dalam prosedur operasional penerbangan.