Kronologi Polisi Disandera hingga Istri Mantan PM Tewas

by -24 Views

Gelombang protes besar di Nepal mencapai puncak tergelap dalam sejarah politik negara Himalaya. Demonstrasi yang dipimpin oleh Generasi Z berhasil menggulingkan Presiden Ram Chandra Paudel dan Perdana Menteri KP Sharma Oli pada Senin, 8 September 2025. Protes ini dipicu oleh kemarahan publik terhadap rezim korup, pemblokiran media sosial yang dianggap melanggar kebebasan berekspresi, serta krisis ekonomi dan pengangguran yang melanda negara. Massa berhasil menduduki Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Nepal dan membakarnya, sementara polisi dilumpuhkan oleh warga dan beberapa aparat memilih untuk bergabung dengan massa.

Aksi massa tak hanya terbatas pada gedung pemerintahan, tetapi juga mencakup pembakaran rumah Perdana Menteri KP Sharma Oli dan kediaman pejabat tinggi lainnya. Menteri Keuangan Nepal, Bishnu Prasad Paudel, menjadi salah satu target amukan rakyat dan mengalami perlakuan kasar yang tragis. Rekaman video menunjukkan Paudel dikejar dan akhirnya ditelanjangi hingga tercebur ke sungai, memicu kecaman internasional namun dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap pejabat korup.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Nepal, Arzu Rana Deuba, juga menjadi sasaran amukan massa. Dalam video lain, Deuba diseret dan diserang oleh demonstran di kediamannya. Kejadian tragis terjadi pula ketika rumah mantan Perdana Menteri Nepal, Jhalanath Khanal, dibakar, menyebabkan istri Khanal mengalami luka bakar parah yang akhirnya merenggut nyawanya. Data terbaru mencatat sedikitnya 21 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka sejak gelombang protes dimulai, menjadikan aksi ini sebagai kerusuhan terburuk sejak tahun 2006.

Protes dipicu larangan pemerintah terhadap media sosial seperti Facebook dan YouTube, tetapi setelah akses dibuka kembali, demonstrasi semakin meluas. Generasi muda Nepal yang muak dengan korupsi pejabat dan gaya hidup mewah anak-anak politisi, yang dikenal sebagai Nepo Kids, membuat aksi ini semakin meluas. Slogan dan tagar seperti “Tutup korupsi, bukan media sosial” dan “Pemuda lawan korupsi” menjadi simbol perlawanan. Meski Presiden Ram Chandra Paudel menyerukan dialog, keamanan Nepal meminta semua pihak untuk menahan diri guna menghindari lebih banyak korban jiwa dan kerugian harta benda serta memulihkan ketertiban dan stabilitas.

Source link