Puluhan napi yang diduga menjadi provokator kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Sebanyak 56 warga binaan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, sementara 9 lainnya dipindahkan ke Lapas Kelas 1 Bandar Lampung dengan pengamanan super maksimum. Mereka dipindahkan pada Minggu, 11 Mei 2025. Pemindahan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) RI terhadap zero narkotika dan HP di dalam Lapas.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengungkapkan bahwa warga binaan yang dipindahkan ke Lapas Nusakambangan merupakan provokator dan berperilaku reaktif terhadap petugas dalam kerusuhan di Lapas Muara Beliti. Agus menegaskan bahwa tidak akan ada ampun bagi mereka yang masih terlibat dalam narkoba dan HP. Pemindahan ini juga mencakup seluruh petugas Lapas dan bertujuan untuk menjaga marwah pembinaan lapas dan rutan yang tidak boleh dirusak akibat ulah sekelompok pengganggu.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Kepolisian daerah setempat untuk melaksanakan pemindahan warga binaan ke Lapas Nusakambangan. Selain itu, sebanyak 603 warga binaan juga dipindahkan ke Lapas Nusakambangan sebagai tindak lanjut dari kerusuhan di dalam Lapas. Kementerian Imipas RI telah melakukan pembenahan dan pemulihan sarana serta prasarana di Lapas Narkotika Muara Beliti, serta terus memberikan layanan dan perawatan kepada warga binaan sesuai ketentuan.
Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti terjadi karena ada warga binaan yang melawan petugas Lapas saat dilakukan razia. Agus menekankan komitmen Kementerian Imipas RI terhadap zero HP dan Narkoba, sebagai bagian dari prioritas program akselerasi untuk memberantas narkoba. Menteri juga menegaskan bahwa siapapun yang terlibat dalam narkoba, baik warga binaan maupun petugas, akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku. Kontrol yang ketat juga dilakukan di Lapas Nusakambangan dengan teknologi keamanan canggih serta pembatasan interaksi langsung antara warga binaan.