Puluhan aktivis 98 Indonesia mengadakan Retret dan Konsolidasi Nasional selama 2 hari di Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh perwakilan aktivis 98 dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah acara, mereka melakukan jumpa pers dengan media, di mana Presidium Aktivis 98 Indonesia mengkritisi beberapa persoalan, seperti kinerja pembantu presiden dan kebijakan perpajakan yang dianggap memberatkan rakyat. Mereka menuntut kebijakan pajak yang adil dan berpihak pada rakyat. Selain itu, para aktivis menekankan pentingnya melakukan reshuffle kabinet untuk memastikan pejabat yang berintegritas dan berpihak pada rakyat. Para aktivis juga berencana untuk bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh reformasi dan nasional guna membahas arah demokrasi dan nilai-nilai reformasi. Aktivis 98 juga menyoroti demokrasi politik di Indonesia yang masih belum sepenuhnya sehat, dengan menekankan perlunya penghapusan parliamentary threshold dan pembukaan peluang bagi semua partai untuk mengajukan calon presiden tanpa presidential threshold. Mereka juga mencoba untuk memajukan bangsa dan menyuarakan harapan bagi kedaulatan rakyat. Seperti Antonius Danar yang melihat kegiatan ini sebagai ajang konsolidasi para mantan aktivis untuk mempertahankan cita-cita reformasi. Para aktivis ini juga merencanakan untuk melakukan evaluasi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran pada bulan Oktober 2025 untuk menentukan langkah korektif yang perlu diambil.
Retret Aktivis 98 Soroti Kinerja Menteri & Kebijakan Pemerintah
