Siklus hidup sebuah mobil biasanya berlangsung sekitar tujuh tahun, namun Alfa Romeo Stelvio telah mendekati ulang tahunnya yang ke-10. Informasi terbaru mengungkapkan bahwa pengiriman mobil ini ditunda untuk pengembangan versi yang awalnya tidak direncanakan. Awalnya, Stellantis berencana untuk meluncurkan Stelvio generasi berikutnya sebagai mobil listrik, namun kini lebih fokus pada pengembangan model hibrida dengan mesin bensin. Menurut laporan dari Reuters, pengiriman Stelvio generasi berikutnya direncanakan akan dimulai pada bulan September atau Oktober tahun depan. Jadwal awalnya menunjukkan bahwa Alfa Romeo akan meluncurkan SUV mewah berukuran sedang ini pada akhir tahun ini dan memulai pengiriman pada kuartal pertama tahun 2026. Meskipun demikian, rencana pengiriman Stelvio baru ini tertunda untuk mempertimbangkan kondisi pasar yang terus berubah dan ketidakpastian seputar peraturan Uni Eropa serta dampak tarif. Saat ini, pembicaraan yang konstruktif sedang berlangsung untuk merumuskan kembali rencana perusahaan terkait Stelvio generasi berikutnya. Alfa Romeo awalnya berencana untuk meluncurkan Stelvio baru sebagai mobil listrik, namun kini sedang mempertimbangkan opsi hibrida dengan mesin pembakaran internal sebagai respons terhadap daya tarik konsumen yang berubah terhadap mobil listrik. Generasi berikutnya Stelvio akan beralih dari platform Giorgio ke arsitektur STLA Large yang juga mendukung mesin pembakaran internal. Selain itu, platform STLA Large juga telah diterapkan pada Dodge Charger yang memiliki powertrain listrik. Kendaraan Charger Sixpack dengan mesin twin-turbo inline-enam “Hurricane” direncanakan akan diluncurkan pada paruh kedua tahun ini dengan opsi bertenaga gas. Masih perlu ditelusuri apakah potensi penundaan Stelvio juga akan berdampak pada Giulia baru dan rencananya. Alfa Romeo juga akan meluncurkan generasi kedua dari saingan BMW Seri 3 pada tahun 2026, dengan perkiraan bodi lima pintu dan liftback yang sedikit terangkat. Model Quadrifoglio berperforma tinggi juga akan kembali dengan mesin pembakaran internal. CEO Alfa Romeo, Santo Ficili, telah mengonfirmasi kemungkinan penggunaan mesin V-6 “Nettuno” Maserati dalam model ini. Stellantis juga baru-baru ini mengumumkan pengganti Carlos Tavares dengan mantan CEO Jeep, Antonio Filosa, yang akan memimpin lebih dari 14 merek mobil dalam konglomerat otomotif tersebut. Salah satu tugas awalnya adalah menangani merek yang berkinerja buruk seperti DS Automobiles dan Lancia di Eropa. Di sisi lain, Alfa Romeo telah menunjukkan peningkatan dalam pengiriman di wilayah Uni Eropa+EFTA+Inggris, meskipun masih jauh dari pesaing seperti BMW yang memiliki portofolio yang lebih beragam. Penundaan pengiriman Stelvio generasi berikutnya menandai perubahan strategi Alfa Romeo yang responsif terhadap perubahan pasar dan persaingan industri otomotif.
Alfa Romeo Mengambil Keputusan Tepat dengan Menunda Mobil Terpentingnya
