Penerbangan Terbesar di NTT: Jadwal Senin-Kamis

by -33 Views

Bandara Frans Sale Lega Ruteng Manggarai Nusa Tenggara Timur telah menjalani rehabilitasi total dan kini tampil dengan penampilan yang lebih menarik. Desain bandara kelas III ini menggabungkan sentuhan modern dan warisan budaya dengan motif Songket Manggarai yang mendominasi dinding terminal keberangkatan. Miniatur Mbaru Niang, rumah adat khas Wae Rebo, juga menjadi bagian dari dekorasi bandara ini yang menjadikannya sebagai simbol komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur tanpa melupakan nilai-nilai lokal. Kepala Bandara Frans Sale Lega, Punto Widaksono, menekankan bahwa rehabilitasi terminal dilakukan dengan material yang tahan lama dan tahan terhadap kondisi iklim Ruteng.

Penggunaan atap kaca tempered transparan juga dimaksudkan untuk memanfaatkan cahaya matahari dan mengurangi penggunaan listrik. Selain itu, pembangunan bandara ini memperlihatkan keinginan untuk tetap mempertahankan identitas budaya setempat. Meskipun begitu, terdapat beberapa bangunan yang membutuhkan perbaikan di bandara ini, seperti Ruang VIP Pemda yang terlihat kurang terawat dan menara kontrol Airnav yang tampak kusam.

Bandara Frans Sale Lega Ruteng merupakan bandara Kelas III terbesar di Nusa Tenggara Timur dengan luas dua kali lipat dari Bandara Komodo Labuan Bajo yang merupakan bandara Kelas II. Landasan pacunya memiliki panjang 1.500 meter dan lebar 30 meter, ideal untuk didarati pesawat ATR-72 dan melayani rute Ruteng-Kupang dan Ruteng-Waingapu. Upaya untuk menambah rute baru juga sedang dipertimbangkan, namun kunci pengembangan bandara ini terletak pada dukungan dari Pemda untuk merencanakan rute baru dan meningkatkan pariwisata. Sinergi antara pusat dan daerah diharapkan dapat memajukan bandara ini sebagai pintu gerbang ekonomi dan pariwisata yang semakin bersinar di level nasional.

Source link