Kripto: Alternatif Investasi di Pasar Saham Lesu

by -40 Views

Industri kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif meskipun menghadapi tantangan di pasar global. Data dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak dari transaksi aset kripto telah mencapai Rp1,21 triliun hingga Februari 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun 2022, dengan jumlah yang terus bertambah dari Rp246,45 miliar pada tahun tersebut, Rp220,83 miliar pada tahun 2023, Rp620,4 miliar pada tahun 2024, hingga mencapai Rp126,39 miliar pada awal 2025.
Dari sisi transaksi, nilai perdagangan aset kripto juga meningkat secara signifikan. Pada bulan Januari 2025, nilai transaksi mencapai Rp44,07 triliun, meningkat 104,31% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp21,57 triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat pertumbuhan ini sebagai indikasi stabilitas pasar serta kepercayaan investor yang masih kuat.
Meskipun pasar saham sedang mengalami tekanan, namun hal tersebut tidak berarti bahwa investor harus menghindari investasi sepenuhnya. Diversifikasi ke aset lain seperti kripto dianggap sebagai strategi untuk mengurangi risiko dan menjaga stabilitas portofolio. Dengan pertumbuhan positif yang terus berlanjut, pasar kripto bisa menjadi alternatif investasi menarik bagi mereka yang mencari peluang baru di tengah ketidakpastian ekonomi.

Source link