TEMPO.CO, Jakarta – Calon wakil gubernur Bali Nyoman Giri Prasta yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP memerintahkan pendukungnya untuk menurunkan baliho berisi gambarnya. Dia menyampaikan hal itu setelah mendaftar Pilkada 2024 Bali, sebagai tanggapan terhadap instruksi Komisi Pemilihan Umum atau KPU Bali untuk menerapkan green election atau pemilu hijau dengan mengurangi penggunaan media kampanye baliho.
“Terkait dengan baliho yang sudah ada, kami meminta kepada para pendukung Nyoman Giri Prasta untuk membersihkannya,” kata dia di Denpasar pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Giri Prasta adalah salah satu tokoh politik yang dalam beberapa bulan terakhir wajahnya terpampang di baliho yang tersebar di jalan. Bupati Badung tersebut mengaku patuh pada regulasi yang berlaku.
Calon gubernur Bali dari PDIP, Wayan Koster, juga setuju dengan konsep Pilkada Bali saat ini. Menurutnya, rencana penyelenggara sudah sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal yang mereka usung dalam visi misi mereka, yaitu membangun Bali yang berkualitas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
“Dalam konteks pilkada ini, kami sangat mendukung agar dalam pelaksanaan kampanye mengurangi penggunaan baliho, selain masalah lingkungan, juga sebagai destinasi wisata jangan sampai terganggu dengan wajah yang mengganggu keindahan tersebut, harus menampilkan tampilan yang ramah lingkungan, berbudaya, indah, dan bersih,” ujarnya.
Saat menyambut pasangan calon Wayan Koster-Giri Prasta, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menyerukan agar peserta Pilkada Bali mengurangi penggunaan baliho dan ikut serta dalam penanaman bibit pohon sebagai bagian dari konsep pemilu hijau.
“Harapannya dalam proses kompetisi demokrasi yang akan berlangsung nanti, para calon dapat menjaga keindahan Bali melalui pelaksanaan green election, dengan mengurangi penggunaan baliho,” kata Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan pada Kamis.
Lidartawan mengatakan pemilu hijau juga akan diterapkan melalui kegiatan penanaman pohon serentak yang merupakan inisiatif KPU Bali sejak pemilihan sebelumnya.