Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengomentari tantangan dari kubu pasangan calon lain yang siap menggunakan Bahasa Inggris dalam debat capres-cawapres Pemilu 2024.
“Kita ini kan ada Sumpah Pemuda, mereka lupa itu dengan Sumpah Pemuda,” kata Hasto di Posko Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jakarta.
Menurut Hasto, negara-negara maju memiliki budaya dan kebangsaan masing-masing. Ia meminta agar jangan mengubah budaya bangsa dan melupakan jati diri sebagai bangsa. “Ingat, bahwa dengan bahasa persatuan kita ini, Indonesia mampu mengikatkan diri di dalam proses komunikasi lahir batin,” kata Hasto.
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade mengusulkan sesi khusus debat capres-cawapres Pilpres 2024 dengan menggunakan Bahasa Inggris. Menurut Andre, presiden dan wakil presiden terpilih nanti harus memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.
Komentar senada juga datang dari Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, yang mengatakan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu siap mengikuti debat apa pun formatnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
KPU menegaskan pelaksanaan debat dilakukan dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. KPU menyampaikan kepada seluruh tim kampanye masing-masing paslon untuk menghadirkan semua capres-cawapres dalam setiap sesi debat.