Israel Menyangkal Permintaan WHO untuk Mengosongkan Gudang Bantuan di Gaza Dalam Waktu 24 Jam

by -121 Views
Israel Menyangkal Permintaan WHO untuk Mengosongkan Gudang Bantuan di Gaza Dalam Waktu 24 Jam

Tel Aviv – Pada hari Selasa, 5 Desember 2023, Tentara Israel membantah telah meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengosongkan gudang bantuan di Gaza selatan dalam waktu 24 jam sebelum operasi darat di Palestina.

“Sebenarnya kami tidak meminta anda (WHO) untuk mengevakuasi gudang, dan kami juga telah menjelaskannya (secara tertulis) kepada perwakilan PBB yang relevan,” kata badan kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina, COGAT pada platform X. “Dari seorang pejabat PBB, kami berharap, setidaknya, (pemberitahuan harus) lebih akurat,” tambahnya, dikutip dari NDTV, Selasa, 5 Desember 2023.

Sebelumnya, Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pihaknya menerima pemberitahuan evakuasi gudang tersebut pada Senin, 4 Desember 2023. “Hari ini, WHO menerima pemberitahuan dari Pasukan Pertahanan Israel bahwa kami harus memindahkan pasokan kami dari gudang medis kami di Gaza selatan dalam waktu 24 jam, karena operasi darat akan membuatnya tidak dapat digunakan lagi,” tulis Tedros. “Kami mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan,” sambungnya.

Tentara Israel kemarin mengirim puluhan tank ke Gaza selatan sebagai bagian dari perluasan tindakan terhadap Hamas, ketika komunikasi terputus di wilayah tersebut. Jumlah rumah sakit yang beroperasi di Gaza telah berkurang drastis, menurut WHO. Dua belas rumah sakit lainnya masih tetap beroperasi di bagian selatan Jalur Gaza, menurut WHO.

Pada konferensi pers sebelumnya, direktur regional WHO untuk Mediterania timur, Ahmed al-Mandhari, mengatakan intensifikasi operasi darat militer di Gaza selatan berisiko membuat ribuan orang kehilangan layanan kesehatan. “Kami melihat apa yang terjadi di utara Gaza. Ini tidak bisa dijadikan contoh bagi wilayah selatan,” pungkasnya.