Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md atau TPN Ganjar-Mahfud, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, angkat bicara soal perubahan format debat calon presiden dan calon wakil presiden. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan seluruh gelaran debat akan dihadiri oleh calon presiden dan calon wakil presiden secara berpasangan.
Deddy mengatakan, tak adanya debat yang dihadiri cawapres seorang diri menghina dan merendahkan kemampuan para cawapres. “Terutama Gibran (Rakabuming Raka),” ucapnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat, 1 Desember 2023.
Jika perubahan format itu dimaksudkan untuk melindungi Gibran Rakabuming Raka, Deddy mengatakan hal itu akan kontraproduktif. “Sebab Gibran akan kehilangan kesempatan untuk membuktikan betapa mampu dan layaknya dia (jika menang),” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Sebelumnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut sebagai pasangan yang paling sering absen dalam berbagai debat publik yang diselenggarakan menjelang Pilpres 2024.
Padahal, menurut Deddy, ada saat-saat cawapres harus menggantikan Presiden ketika berhalangan tetap. “Hal itu justru akan menimbulkan keraguan publik dan berpotensi menurunkan elektabilitasnya,” ucapnya.
Deddy mengimbau KPU kembali menggunakan format debat pada Pilpres 2019. “Tidak usah aneh-aneh sehingga bisa menimbulkan kecurigaan publik terhadap kredibilitas KPU dan ujungnya kredibilitas hasil pemilu,” ujarnya.