Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, menyatakan bahwa para komisaris dan direksi BUMN yang terlibat dalam kampanye capres-cawapres hingga kepala daerah diwajibkan untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka.
Arya menjelaskan bahwa berdasarkan ketentuan yang ada, baik Komisaris maupun Direksi BUMN tidak diizinkan untuk terlibat dalam tim kampanye, baik untuk pemilihan presiden, kepala daerah, maupun legislatif.
“Sesuai dengan aturan, kita berharap mereka mengundurkan diri,” ujar Arya saat ditemui setelah acara Peresmian Vending Machine UMKM di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Senin, 27 November 2023. “Jika mereka tidak mengundurkan diri, maka kita akan mundurkan.”
Dia menyebutkan bahwa saat ini belum ada perhitungan resmi mengenai jumlah Komisaris BUMN yang telah mundur dari jabatannya karena terlibat dalam tim kampanye. Namun, beberapa nama telah mengajukan pengunduran diri dari posisi Komisaris BUMN.
“Arief Rosyid, Andi Gani Nena Wea, dan beberapa lainnya. Termasuk Budiman Sudjatmiko,” tambah Arya.
Melansir catatan Tempo, Mohammad Arief Rosyid Hasan sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. Dia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Komandan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada 6 November yang lalu.
Sementara Andi Gani sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris PT PP (Persero) Tbk. Pada 24 November, dia menyatakan pengunduran dirinya karena ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Kemudian, Budiman Sudjatmiko sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V. Dia juga ditunjuk sebagai anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran. Dia menyatakan kepada Tempo akan mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Komisaris PTPN V pada 8 November.
EIBEN HEIZIER | TIM TEMPO
Pilihan editor: Kampanye Hari Pertama di Kampung Tanah Merah Jakut, Begini Kedekatan Anies Baswedan dengan Warga
