ASDP Menyediakan Layanan Pembelian Tiket Online Berdasarkan Lokasi dengan Menggunakan GPS Jelang Nataru, Inilah Ketentuannya

by -174 Views
ASDP Menyediakan Layanan Pembelian Tiket Online Berdasarkan Lokasi dengan Menggunakan GPS Jelang Nataru, Inilah Ketentuannya

Selasa, 28 November 2023 – 07:50 WIB

Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah memulai penerapan radius pembatasan area pembelian tiket ferry online menjelang operasi posko Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Pembatasan ini akan dilakukan mulai sekitar tanggal 11 Desember 2023.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, tujuan dari penentuan radius ini adalah untuk menciptakan pelabuhan dan angkutan penyeberangan yang handal dan berkualitas mengacu pada empat faktor, safety, security, services, dan pencemaran lingkungan.

“Dalam deteksi pembatasan area aksesibilitas pembelian tiket ferry online, akan menggunakan fitur GPS Location yang tersedia di masing-masing perangkat smartphone pelanggan. Apabila pelanggan mengakses reservasi tiket yang lokasinya berada di dalam radius yang dibatasi akan muncul pop up error message saat menekan tombol ‘Cari Jadwal’,” kata Shelvy dalam keterangannya Senin, 27 November 2023.

Shelvy menjelaskan, sistem aksesibilitas pembelian tiket pada ferizy.com dan mitra resmi Ferizy tidak dapat melayani pembelian tiket penyeberangan pada area yang telah ditentukan setelah peraturan ini ditetapkan.

Dengan demikian, pembelian tiket secara mandiri melalui aplikasi Ferizy maupun website disarankan sudah dilakukan sejak jauh hari. “Sejak H-60 keberangkatan, pengguna jasa dapat lebih mempersiapkan dan merencanakan perjalanannya dengan matang,” jelasnya.

Adapun radius pembatasan aksesibilitas pembelian tiket adalah sebagai berikut.

Dari sisi terluar Pelabuhan Merak ke Hotel Pesona Merak atau sekitar 4,71 km.
Dari sisi terluar Pelabuhan Bakauheni ke Balai Karantina Pertanian atau sekitar 4,24 km.
Dari sisi terluar Pelabuhan Ketapang ke Terminal Sritanjung atau sekitar 2,65 km.
Dari sisi terluar Pelabuhan Gilimanuk ke Terminal Kargo atau sekitar 2 km.

Shelvy berharap, dengan adanya pemberlakukan regulasi ini dapat mendukung terpenuhinya pengelolaan pelabuhan yang handal. Serta meningkatkan kepatuhan pengguna jasa untuk dapat memiliki tiket dari jauh-jauh area sebelum pelabuhan atau paling lambat H-1 keberangkatan telah memiliki tiket.

“Hal ini tentunya dapat meminimalisir ketidakakuratan identitas penumpang dan kendaraan, lalu lintas di sekitar pelabuhan akan menjadi lebih tertib, memecah kepadatan, hingga mengurangi sampah yang disebabkan antrean penumpang,” imbuhnya.