Irjen Karyoto Menyajikan Pertanyaan Tajam terhadap Perlawanan Praperadilan Firli Bahuri

by -153 Views
Irjen Karyoto Menyajikan Pertanyaan Tajam terhadap Perlawanan Praperadilan Firli Bahuri

Minggu, 26 November 2023 – 04:06 WIB

Jakarta – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto merespon dengan santai gugatan praperadilan yang diajukan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Firli Bahuri.

Seperti yang diketahui, Firli mengajukan praperadilan atas status tersangkanya dalam kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021. Terkait hal ini, Karyoto mengatakan bahwa tersangka memiliki hak untuk mengajukan praperadilan. “Ya itukan hak yang ditetapkan tersangka dan sah-sah saja,” ucapnya kepada wartawan, Sabtu, 25 November 2023.

Karyoto tidak ambil pusing dan mengaku pihaknya siap menghadapi gugatan tersebut lewat Bidang Hukum (Bidkum) Polda Metro Jaya. Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak menambahkan, Polda Metro Jaya sendiri menyatakan siap meladeni perlawanan Firli itu. “Penyidik bersama Bidkum Polda Metro Jaya siap menghadapi gugatan pra peradilan tersebut,” kata Ade.

Sebelumnya diberitakan, Ketua KPK Firli Bahuri ajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan usai ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL). Gugatan praperadilan yang diajukan langsung oleh Firli Bahuri itu telah teregister dengan nomor perkara 129/Pid.Pra/2023/PN JKT.SEL.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri keberatan atas penetapan status tersangka pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021. “Yang pertama kami keberatan ya, sebagai kuasa hukumnya kami keberatan atas penetapan tersangka Pak Firli,” ucap Kuasa Hukum Firli, Ian Iskandar kepada wartawan, Kamis, 23 November 2023. Dirinya mengatakan, penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Badan Reserse Kriminal Polri nampak terlalu memaksakan dalam menetapkan kliennya sebagai tersangka. “Alasannya satu, itu dipaksakan. Kedua, alat bukti yang menurut mereka sudah disita, itu tidak pernah diperlihatkan,” kata dia. Dirinya mengaklaim telah komunikasi dengan Firli soal penetapannya jadi tersangka. Tapi, dirinya tak merinci apa yang dibahas. Dia cuma memastikan bakal melawan soal status tersangka yang disematkan ke kliennya. “Intinya, kita akan melakukan perlawanan. Nah, itu saja,” kata dia.