Jakarta-Selasa, 14 November 2023 – 07:31 WIB – Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Pindeskel) tahun 2023. Acara berlangsung selama tiga hari, dimulai pada 10 November 2023 dan berakhir pada 12 November 2023, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Acara Pindeskel 2023 dibuka oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir Balaw yang mewakili Mendagri Tito Karnavian.
Dalam sambutannya, Tomsi menyatakan bahwa Pindeskel merupakan ajang untuk mempublikasikan berbagai keberhasilan dan inovasi yang telah dilakukan pemerintah daerah, desa, dan kelurahan terkait penyelenggaraan pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
“Kegiatan ini juga merupakan wadah konsolidasi dan sharing informasi bagi penguatan tata kelola pemerintahan desa dan kelurahan serta inovasi di wilayah masing-masing,” ujar Tomsi.
Selain memamerkan hasil inovasi desa dan kelurahan dengan penilaian yang ketat dari beberapa dewan juri, di ajang Pindeskel ini, Kemendagri juga memberikan penghargaan kepada provinsi dan kabupaten/kota. Mereka dinilai terus melakukan pembinaan kepada desa dan kelurahan supaya dapat memenuhi kewajiban dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, serta mendorong kemajuan di wilayahnya.
Penerima penghargaan pelaksanaan pembinaan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan tahun 2023 kategori cakupan pengisian tertinggi tingkat provinsi, yaitu DKI Jakarta (100%), Banten (99,81%), DI Yogyakarta (94,29%), Bali (94,27%), dan Sumatera Barat (93,36%). Prosentase kategori cepat berkembang tertinggi dibagi dua, yaitu tingkat provinsi dan kabupaten.
Penghargaan tingkat Kabupaten/Kota yang memiliki Desa dan Kelurahan diberikan kepada Kabupaten Tabanan (100%), Kota Denpasar (100%), Kabupaten Mojokerto (98,36%), Kabupaten Subang (94,47%), dan Kabupaten Gresik (93,82%).
Penerima penghargaan pelaksanaan pembinaan data profil desa dan kelurahan tahun 2023 diberikan kepada provinsi dengan prosentase updating tertinggi. Provinsi itu adalah DKI Jakarta (95,88%), Bali (89,53%), Jawa Barat (85,11%), Banten (79,83%), Kalimantan Barat (78,37%). Sedangkan Kabupaten/Kota yang memiliki desa dengan prosentase klasifikasi swasembada tertinggi yang diberi penghargaan adalah Kabupaten Kudus (75,00%), Kabupaten Pasaman (56,76%), Kabupaten Tabanan (48,12%), Kota Banjar (36,00%), dan Kabupaten Lima Puluh Kota (34,18%).