Presiden Majelis Umum PBB Mengajak untuk Perdamaian di Timur Tengah

by -182 Views
Presiden Majelis Umum PBB Mengajak untuk Perdamaian di Timur Tengah

Rabu, 29 November 2023 – 16:31 WIB

New York – Presiden Sidang ke-78 Majelis Umum PBB, Dennis Francis, mengimbau untuk upaya perdamaian guna mencapai keamanan dan stabilitas berkelanjutan di Timur Tengah. Dalam Sidang Majelis Umum PBB yang bertujuan membahas krisis yang tengah terjadi di Timur Tengah, Francis menyatakan bahwa solusi dua negara antara Israel dan Palestina adalah “satu-satunya cara” untuk memutus lingkaran konflik, kekerasan, dan penderitaan yang tak berujung.

“Ini berarti bekerja lebih keras untuk membangun konsensus yang diperlukan untuk perdamaian,” kata Francis dalam pertemuan Majelis Umum PBB yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat, pada Selasa 28 November 2023.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa ini berarti membuka jalan baru untuk dialog langsung antar pihak, menumbuhkan rasa hormat terhadap resolusi Majelis Umum, dan mendukung semua upaya yang didasarkan pada perjanjian sebelumnya.

Diplomat asal Trinidad dan Tobago itu menyambut baik adanya jeda kemanusiaan sementara di Jalur Gaza, yang memungkinkan pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina. Namun, dia menegaskan bahwa jeda kemanusiaan saja tidak cukup.

Francis juga menyerukan perlakuan manusiawi dan pembebasan segera semua sandera, tanpa syarat. Ia kembali menegaskan perlunya gencatan senjata kemanusiaan jangka panjang agar makanan, air, dan bantuan medis yang sangat dibutuhkan bisa menjangkau semua orang di Jalur Gaza dan wilayah lain yang terdampak.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyatakan bahwa tidak ada generasi Palestina yang selamat dari bencana perang. Ia menambahkan bahwa lebih dari 1,8 juta warga sipil di Gaza, atau hampir 80 persen penduduk, diperkirakan menjadi pengungsi di dalam negeri.

Mansour juga mengatakan tidak ada konflik yang menyebabkan begitu banyak anak terbunuh seperti perang yang dilancarkan Israel terhadap Palestina. Ia menegaskan bahwa tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi yang adil dan berkelanjutan atas isu Palestina, berdasarkan hukum internasional dan resolusi PBB.

Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Sejak itu, pertempuran telah menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, sementara jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.200 jiwa. (Ant/Antara)