Rakyat Palestina di Gaza mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok yang penuh kepedulian. Jemaat gereja Katolik di Gaza memiliki kenangan yang istimewa terhadap Paus Fransiskus. Menurut George Anton, juru bicara Gereja Keluarga Kudus di Gaza, Paus Fransiskus sering menelepon mereka melalui video call setiap malam pukul 7, tidak peduli seberapa sibuknya atau di mana ia berada. Paus selalu menanyakan kondisi jemaat gereja, apa yang mereka makan, apakah mereka memiliki air bersih, dan apakah ada yang terluka.
Menurut Anton, pertanyaan Paus Fransiskus selalu eman seperti seorang ayah yang memperhatikan anak-anaknya. Ketika terjadi perang di Gaza sejak Oktober 2023, lebih dari 300 warga Palestina mencari perlindungan di gereja Keluarga Kudus tersebut. Meskipun banyak warga merasa takut selama perang, Paus Fransiskus selalu berusaha mengusir rasa takut dari hati mereka melalui panggilan video call.
Selain itu, dua wanita di gereja Keluarga Kudus juga dilaporkan tewas ditembak oleh penembak jitu militer Israel pada tahun 2023. Meskipun demikian, zionis Israel membantah telah menargetkan warga sipil. Selain gereja Katolik, ratusan orang juga mencari perlindungan di gereja Ortodoks Yunani di dekatnya selama perang. Serangan udara Israel sempat menewaskan 17 orang di area gereja tersebut di awal perang.
Melalui kepeduliannya dan komunikasi yang hangat melalui video call, Paus Fransiskus memberikan kekuatan dan dukungan kepada jemaat gereja di Gaza selama masa konflik. Kenangan akan kepedulian dan ketulusan Paus Fransiskus akan terus dikenang oleh rakyat Palestina di Gaza.
