Perbedaan Investor Bitcoin AS dan Korsel di Tengah Perang Dagang

by -48 Views

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali memanas dengan kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik yang memicu volatilitas tinggi di pasar global. Meskipun pasar saham dan komoditas mengalami ketidakpastian, Bitcoin muncul sebagai aset yang menunjukkan ketahanan luar biasa, memberikan kesempatan investasi kripto yang menjanjikan.

Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, momentum geopolitik seperti ini menjadi peluang menarik bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi aset ke kripto, terutama Bitcoin (BTC). Fyqieh menyampaikan bahwa Bitcoin dapat bertahan stabil di atas USD 80.000, sementara aset tradisional mengalami penurunan tajam. Hal ini terjadi akibat kebijakan “Hari Pembebasan Tarif” Presiden Trump yang memengaruhi Nasdaq dan S&P 500.

Performa Bitcoin yang tetap tangguh di tengah gejolak ekonomi global memperkuat narasi bahwa kripto, terutama BTC, kini dianggap sebagai safe haven asset digital yang tidak terikat oleh regulasi dan kebijakan bank sentral. Fyqieh juga mencatat adanya kemajuan struktural signifikan dalam ekosistem kripto saat ini. Perusahaan BlackRock, misalnya, membeli 438 BTC senilai USD 36,7 juta dalam satu hari melalui ETF spot Bitcoin. Jumlah whale address juga meningkat signifikan sejak awal Maret, menandakan adanya arus masuk institusional yang cukup besar. Bahkan, jumlah Bitcoin yang dimiliki perusahaan publik meningkat 16,1% dalam kuartal pertama 2025.

Source link