Korps Bhayangkara menegaskan tidak bertindak antikritik terkait lagu “Bayar Bayar Bayar” dengan alasan bahwa mereka menggelar beberapa acara seni setiap tahun, di antaranya stand up comedy. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, institusi Polri yang modern harus menerima kritik, dan acara stand up comedy adalah salah satu wadah untuk mengkritik. Polri juga mengadakan acara mural dari musisi jalanan setiap tahun sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan berekspresi dan menegaskan bahwa kritik terhadap Polri merupakan bagian dari evaluasi bersama.
Belum hanya itu, Polri juga telah memberikan klarifikasi terkait polemik lagu yang melibatkan band punk Sukatani, dengan menegaskan bahwa tidak ada niat antikritik dalam tindakan mereka. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga menegaskan bahwa tidak ada intimidasi dari Korps Bhayangkara terhadap band punk Sukatani terkait lagu “Bayar Bayar Bayar”. Menurutnya, ada kemungkinan terjadi miskomunikasi dalam permasalahan tersebut, namun hal tersebut sudah diluruskan. Listyo Sigit menyatakan bahwa Polri tidak memusuhi kritik, bahkan dia berharap kritik dapat dijadikan bahan evaluasi.
