Krisis kesehatan yang dihadapi penduduk Palestina di Gaza akibat serangan brutal Israel telah menarik perhatian dunia internasional. Penyediaan fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, menjadi fokus utama dalam menyikapi kondisi ini. Forum Kolaborasi Indonesia Palestina Internasional 2025 yang diselenggarakan oleh Qudwah Indonesia adalah inisiatif untuk memperkuat kerjasama dalam mendukung pembangunan kembali infrastruktur kesehatan di Gaza. partisipan forum ini meliputi 30 lembaga amil zakat dan penabung dana yang diundang, serta perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Turki, dan Yaman.
Forum ini juga melibatkan berbagai lembaga kemanusiaan dan organisasi penting termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Medics World Wide, dan Yayasan Indonesia Amanah Dermawan (YIAD). Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim, menegaskan pentingnya prioritas pembangunan kembali rumah sakit di Gaza, terutama Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar yang mengalami kerusakan parah. Rumah Sakit ini berlokasi di Rafah dan melayani populasi penduduk yang tinggi di daerah tersebut.
Lukman Hakim menyampaikan bahwa diperlukan dana sekitar Rp20 miliar untuk membangun kembali rumah sakit tersebut dan berharap dengan kolaborasi yang baik, proyek ini bisa selesai dalam enam hingga satu tahun. Prof. Sudarmoto dari MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional membuat penekanan bahwa pembangunan rumah sakit ini tidak hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang menjaga sejarah dan fungsi rumah sakit tersebut.
Dukungan penuh dari pemerintah juga diharapkan untuk membantu dalam proses rekonstruksi ini. Dr. Zaid Al Qirem dari Medics World Wide menyoroti kondisi kesehatan yang kritis di Gaza, di mana sebagian besar rumah sakit tidak beroperasi secara normal akibat serangan yang terjadi. Keterlibatan dan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Indonesia, diharapkan dapat membantu pembangunan kembali Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar sebagai bentuk dukungan kemanusiaan untuk Palestina.
