Militan dari Hamas dan kelompok sekutunya, Komite Jihad Islam serta Perlawanan Rakyat, tiba di lokasi Khan Younis di Gaza menjelang penyerahan sandera Israel pada Kamis, 30 Januari 2025. Momen ini menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan. Menurut laporan dari Alarabiya pada tanggal yang sama, tiga sandera Israel akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan yang melibatkan pembebasan 110 tahanan Palestina. Kelompok bersenjata Jihad Islam mengonfirmasi melalui platform Telegram bahwa prosedur penyerahan sandera Israel telah selesai.
Puluhan militan bersenjata juga tiba di jalan tempat pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas selama perang dengan Israel. Sejak dimulainya gencatan senjata pada 19 Januari 2025, tiga warga sipil Israel dan empat tentara, semuanya perempuan, telah dibebaskan. Sebagai kompensasi, Israel juga telah membebaskan 290 narapidana dan tahanan Palestina. Lebih dari 250 sandera diculik dalam serangan Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, di mana sebagian besar telah dibebaskan atau ditemukan setelah pertempuran.
Israel masih mencatat 90 orang tawanan di Gaza, dengan sekitar 30 di antaranya dinyatakan meninggal secara absen. Kesepakatan pembebasan sandera ini merupakan langkah penting dalam usaha menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah konflik tersebut.
