Seorang jurnalis di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mengalami penganiayaan oleh sekelompok orang tak dikenal di rumahnya. Kejadian tersebut diduga terjadi akibat pemberitaan yang ditulisnya mengenai calon bupati Petahana Arif Sugiyanto. Dalam pemberitaan tersebut, calon bupati tersebut diangkat sebagai “Panglima Laskar Santri” dan “Hadrotus Syeikh & Panglima Kyai se-Kabupaten Kebumen” oleh beberapa komunitas di Kebumen. Hal ini menyebabkan reaksi negatif dari beberapa pihak, termasuk calon bupati dan akhirnya melapor ke polisi terhadap jurnalis tersebut.
Setelah pelaporan ke polisi, jurnalis tersebut mengalami intimidasi dan ancaman, bahkan pada malam Sabtu kemudian terjadi penganiayaan di rumahnya. Dalam kejadian tersebut, jurnalis mengalami luka di wajah dan kepala akibat pemukulan. Selain melakukan penganiayaan, para pelaku juga merusak rumah korban. Kasus tersebut akhirnya dilaporkan ke Polres Kebumen, dan pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Salah satu dari pelaku yang berhasil diamankan sudah dimintai keterangan, sementara motor yang diamankan di lokasi kejadian masih berada di Polres Kebumen. Korban sendiri masih dalam kondisi sakit sehingga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Kejadian ini menjadi perhatian di Kabupaten Kebumen dan menggugah empati dari masyarakat terhadap korban penganiayaan ini.
