TEMPO.CO, Surabaya – Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Hotman Siahaan mengkritik bahwa PDI Perjuangan agak terlambat dalam mengambil sikap dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Awalnya, kata Hotman, Pelaksana tugas Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur Said Abdullah berusaha membangun komunikasi dengan bakal calon incumbent Khofifah Indar Parawansa untuk mengusung kader PDIP sebagai calon wakil gubernur. Namun karena Khofifah tetap ingin berpasangan dengan kader Partai Demokrat Emil Dardak, komunikasi tersebut terhenti. “Jadi saat ini pilihannya bagi PDIP tinggal berdialog dengan PKB,” kata Hotman.
Menurut Hotman, satu-satunya pilihan bagi PDIP saat ini hanyalah berkoalisi dengan PKB. Karena PKB tidak dapat mengajukan calon sendiri berdasarkan perolehan suara pada Pemilu 2024. Sementara PKB memiliki kesempatan emas untuk mengusung pasangan calon.
Hotman juga menyebut bahwa masih ada NasDem yang bisa menjadi pilihan untuk PDIP, namun sikap NasDem sebagai partai politik masih belum jelas. “Jika merasa tidak punya pilihan lain, NasDem akhirnya bisa saja bergabung dengan koalisi Khofifah-Emil,” ujarnya.
Sehingga, kata Hotman, peluang Khofifah-Emil untuk tidak melawan kotak kosong bergantung pada PKB dan PDIP. Namun jika dua partai besar tersebut berkoalisi, masih ada hambatan dalam menentukan siapa calon gubernur dan wakil gubernur.
Hotman menilai PKB sebagai pemenang Pemilu di Jawa Timur belum memiliki figur yang kuat untuk bersaing dengan Khofifah. Sementara PDIP, yang meraih suara terbanyak kedua setelah PKB, memiliki beberapa tokoh yang mampu. “Artinya PDIP masih memiliki banyak pilihan dalam menentukan cagub,” ujarnya.
Untuk memastikan demokrasi berjalan dengan baik, Hotman menyarankan agar komunikasi antara PKB dan PDIP lebih ditingkatkan. Terutama dari pernyataan elite PKB yang ingin mengusung calon di luar Khofifah. “Jika PKB berkoalisi dengan PDIP, mereka bisa menjadi lawan yang sepadan dengan Khofifah,” kata Hotman.
Khofifah-Emil telah mendapat dukungan dari partai politik di luar PKB, PDIP, dan NasDem. Pasangan ini menjadi satu-satunya yang muncul di permukaan hingga saat ini.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya akan mengusung pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Dia memastikan bahwa Bobby Nasution dan Khofifah tidak akan melawan kotak kosong.
Menurut Hasto, PDIP masih dalam proses pemilihan nama yang akan diusung. “Kami sudah melakukan pelatihan tim kampanye pada batch ketiga. Bagi kami, pilkada bukan hanya tentang figur, tetapi juga konsolidasi partai. Ini adalah pergerakan mesin partai,” ujarnya.
Hasto berkomitmen bahwa pasangan calon yang diusung oleh PDIP dapat mewakili aspirasi masyarakat. “Ini adalah keyakinan pada ideologi, komitmen kepada rakyat, dan tanggung jawab untuk masa depan,” katanya.
SAVERO ARISTIA WIENANTO
Pilihan Editor: Diusung PKS, Khofifah Total Kantongi Dukungan 62 Kursi DPRD untuk Pilgub Jatim