Kalangan anak muda di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Muda-Mudi Sragen menyatakan dukungannya kepada pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Deklarasi Gibran-kan Sragen yang menjadi bentuk dukungan terhadap pasangan tersebut dilangsungkan di GOR Munggur Sragen, pada Minggu malam, 12 November 2023.
Koordinator deklarasi Gibran-kan Sragen, Heru Satrianto yang juga selaku deklarator, membenarkan adanya deklarasi dukungan untuk Prabowo-Gibran tersebut saat dihubungi Tempo melalui ponselnya, Senin, 13 November 2023. “Kami mendukung Prabowo-Gibran. Bukan hanya dukungan, tapi juga melakukan gerakan untuk memenangkan pasangan itu,” ujar Heru.
Ia mengatakan untuk mendukung kemenangan Prabowo-Gibran, pihaknya menargetkan dapat berkontribusi dalam perolehan suara dari kalangan pemilih muda hingga sebesar 70 persen. “DPT (daftar pemilih tetap) Sragen 700 ribuan. Khusus untuk milenial, kami targetkan 70 persen,” katanya.
Menurut Heru, gerakan Gibran-kan Sragen itu merupakan bentuk panggilan hati muda-mudi untuk mengerek suara pasangan Prabowo-Gibran di Sragen. Ia memastikan gerakan itu terbentuk bukan tanpa alasan.
“Ikutilah Gibran-kan Sragen demi kesejahteraan negeri ini,” kata Dodi yang biasa dipanggil Kentos.
Heru mengatakan di antara capres-cawapres lain, pasangan Prabowo-Gibran saling melengkapi. Satu mewakili kalangan anak muda yang siap bekerja, satu merepsentasikan orang tua yang bijaksana.
Dalam sejarah Indonesia, Heru mengatakan anak muda seperti Gibran pernah menjadi pemimpin. “Dulu di awal kemerdekaan, Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri di umur 30 tahunan.”
Dodi Febrian, warga Sragen, motor deklarator, mengatakan prestasi Gibran selama memimpin Solo cukup mentereng. Pelbagai pembangunan dilakukan di Solo seperti pembangunan Pasar Legi. “Begitu Gibran naik menjadi wali kota, pembangunan terjadi di sana-sini,” kata Dodi.
Dari sisi ekonomi pun kepemimpinan Gibran di Solo tak buruk. Dodi menyitir data BPS tahun 2022 mencatat pertumbuhan ekonomi di Solo di angka 6,25 persen. Angka itu tumbuh ketimbang tahun 2021 yang hanya 4,01 persen. “Ini modal yang bagus untuk memimpin negeri ini,” kata Dodi.