Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau Prabowo-Gibran menang atas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pemilu 2024 di Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum atau KPU Surabaya di kantor lembaga setempat, sejak 28 Februari hingga 10 Maret 2024, pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin memperoleh 289.919 suara, pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran 992.304 suara, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud 371.346 suara.
“Setelah ini kami langsung kirim hasil pleno tingkat kota ke KPU Provinsi Jawa Timur, Insya Allah,” kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi seusai pleno rekapitulasi perolehan suara, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Ahad dini hari, 10 Maret 2024.
Nur Syamsi berujar KPU Jawa Timur telah menjadwalkan pembacaan hasil untuk Surabaya Minggu hari ini. “Dokumennya dimasukkan kontainer dan dibawa kendaraan,” ujarnya.
Jumlah warga Surabaya yang masuk di dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 sebesar 2.218.586, terdiri dari 1.078.001 pemilih laki-laki dan 1.140.585 perempuan.
Pada masa pemungutan suara di 14 Februari 2024, diketahui bawah jumlah DPT yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 1.695.907. Untuk suara sah mencapai 1.653.569 suara dan sisanya tidak sah sebesar 42.338 suara.
Di Surabaya terdapat 8.167 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 31 wilayah kecamatan dan 153 kelurahan. Berikut daftar perolehan suara pasangan capres-cawapres di Surabaya. Berikut rincian daftar suara perolehan suara pasangan capres-cawapres per kecamatan:
1. Karangpilang
Anies-Muhaimin 7.871 suara, Prabowo-Gibran 26.976 suara, Ganjar-Mahfud 8.230 suara
2. Wonocolo
Anies-Muhaimin 9.306 suara, Prabowo-Gibran 26.246 suara, Ganjar-Mahfud 10.105 suara
3. Rungkut
Anies-Muhaimin 13.663 suara, Prabowo-Gibran 39.293 suara, Ganjar-Mahfud 16.868 suara
(Melanjutkan daftar per kecamatan hingga ke 31)
Kemenangan telak Prabowo-Gibran di Kota Surabaya terbilang mengejutkan. Apalagi di semua kecamatan mereka sapu bersih dengan selisih suara yaang cukup mencolok.
Sebab selama ini Surabaya merupakan salah satu basis kekuatan PDI Perjuangan alias kandang banteng. Namun untuk pilpres kali ini PDIP Surabaya gagal memenangkan Ganjar-Mahfud yang diusungnya.
