Penyakit paling mendesak bagi ekonomi Indonesia saat ini adalah keluarnya kekayaan nasional dari Indonesia. Kekayaan hasil ekonomi Indonesia yang sangat besar disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri. Uang bagi negara dan kekayaan bagi bangsa adalah sama dengan darah dalam tubuh. Saat ini, tubuh bangsa Indonesia mengalami pendarahan, dan hal ini sudah terjadi selama puluhan tahun, bahkan sejak zaman penjajahan ratusan tahun yang lalu.
Kekayaan Indonesia secara terus-menerus mengalir ke luar negeri, yang berarti seluruh bangsa Indonesia sedang bekerja keras untuk memperkaya negara lain. Hal ini seperti menjadi indekos di rumah sendiri. Pada zaman VOC, eksploitasi kekayaan Indonesia begitu nyata, dan menyebabkan pemberontakan Generasi ’45. Dan kondisi saat ini, meskipun lebih sulit terlihat, pada dasarnya tidak jauh berbeda.
Salah satu indikator dari aliran kekayaan ke luar negeri adalah neraca perdagangan negara, terutama kepemilikan perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor. Data menyebutkan bahwa nilai ekspor Indonesia selama 17 tahun mencapai angka USD 1,9 triliun, namun angka tersebut mungkin tidak mencerminkan nilai ekspor yang sebenarnya. Global Financial Integrity bahkan memperkirakan kebocoran ekspor akibat kesalahan dalam pembukuan mencapai Rp. 540 triliun atau 13,7% dari total perdagangan Indonesia.
Tak hanya dari ekspor, banyak uang hasil keuntungan yang tidak tinggal di dalam negeri. Ketika Menteri Keuangan mengatakan bahwa terdapat Rp. 11.400 triliun uang milik pengusaha dan perusahaan Indonesia yang tersimpan di luar negeri, ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tidak dapat berkembang secara optimal.
Indikator lain yang menunjukkan aliran kekayaan ke luar negeri adalah jumlah simpanan di bank-bank luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia. Menurut data Kementerian Keuangan, pada akhir 2016 terdapat Rp. 11.000 triliun kekayaan orang Indonesia yang disimpan di bank-bank luar negeri, lebih dari lima kali lipat APBN. Sementara itu, aset tiga bank terbesar Indonesia hanya mencapai 23% dari total aset tiga bank terbesar Singapura, padahal ekonomi Indonesia tiga kali lebih besar dari Singapura.
Semua hal ini menunjukkan adanya aliran kekayaan yang signifikan keluar dari Indonesia, yang tentu saja menjadi masalah serius bagi perekonomian bangsa. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bersama untuk mengatasi masalah aliran kekayaan negara ke luar negeri yang telah terjadi selama ratusan tahun.