Maneuver Pemerintah Indonesia untuk Mengatasi Resesi Global dan Gelombang PHK di Dunia Bisnis

by -135 Views
Maneuver Pemerintah Indonesia untuk Mengatasi Resesi Global dan Gelombang PHK di Dunia Bisnis

Resesi ekonomi menghantui Indonesia sepanjang tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pecahnya perang Rusia-Ukraina, tekanan suku bunga bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve, transisi dari pandemi COVID-19 ke endemi, dan pecahnya perang Israel Palestina. Seluruh tekanan ini memberikan dampak serius pada ekonomi Indonesia yang menjadi bagian dari ekonomi global.

Konflik antara Rusia dan Ukraina mengakibatkan instabilitas pangan dan energi global. Sementara pengetatan moneter Amerika Serikat mengancam inflasi global dan nilai tukar, yang juga berdampak pada rupiah. Pemangku kebijakan pun melakukan berbagai regulasi untuk melindungi ekonomi nasional, dan masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi kondisi ekonomi mereka.

Pemerintah Indonesia membuka gas untuk mengakselerasi motor-motor ekonomi nasional, salah satunya adalah konsumsi masyarakat. Langkah-langkah preventif moneter-fiskal telah disiapkan dan membuahkan hasil positif, terutama terlihat dari penurunan inflasi sepanjang tahun 2023. Bank Indonesia (BI) konsisten menjaga suku bunga dan inflasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pada kuartal II-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,17 persen yoy, yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari gejolak ekonomi, seperti krisis iklim yang mengancam sektor pangan dan energi.

Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan pada Oktober 2023 untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi. Langkah ini terbukti efektif, dengan nilai tukar rupiah yang menguat dan inflasi yang tetap sesuai target. Namun, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023 menjadi perhatian, terutama terkait dengan konflik Israel-Hamas.

Selain itu, berbagai perusahaan besar di Indonesia telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai respons terhadap kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Pemutusan hubungan kerja ini terjadi di berbagai sektor, seperti manufaktur dan teknologi, akibat berkurangnya permintaan layanan digital dan ketidakpastian ekonomi global.

Gelombang PHK tersebut diproyeksikan akan terus berlanjut di kalangan dunia usaha. Akibatnya, kondisi ekonomi Indonesia masih memerlukan berbagai langkah preventif dan strategi yang tangguh untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak ekonomi global.