Porsche akan segera merilis Cayenne listrik pertamanya sebagai pelengkap dari model pembakaran. Dibangun di atas Scalable Systems Platform (SSP) 800 volt, Cayenne EV akan menjadi saudara Macan listrik dengan teknologi yang sama. Pengembangan model ini dilakukan dengan pendekatan yang berbeda, dimana proses pengujian lebih banyak dilakukan secara virtual daripada fisik. Dengan menggunakan simulasi komputer dan kecerdasan buatan, Porsche mampu mempersingkat waktu pengembangan sekitar 20% dan mengurangi penggunaan sumber daya secara signifikan.
Porsche telah mengambil langkah-langkah inovatif dengan menerapkan metode pengujian virtual yang secara signifikan mengurangi kebutuhan akan prototipe fisik. Selain itu, pengujian dilakukan menggunakan realitas virtual untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap segala aspek kendaraan sebelum produksi fisik dilakukan. Teknologi ini juga memungkinkan Porsche untuk menguji daya pengisian secara ekstrem, memastikan Cayenne EV mampu mengisi daya dengan cepat dan efisien dalam berbagai kondisi keadaan.
Dalam upayanya untuk terus berinovasi, Porsche juga mempertahankan pembangkit listrik internal dalam lini produknya di masa depan. Meskipun peluncuran Cayenne listrik dapat mengubah dinamika penjualan ICE Cayenne, Porsche yakin bahwa penggunaan teknologi AI dan simulasi akan memberikan dampak positif pada industri otomotif secara keseluruhan. Diharapkan bahwa Cayenne EV akan menjadi salah satu mobil listrik dengan pengisian daya tercepat di dunia, membawa Porsche ke level baru dalam mobilitas ramah lingkungan.