Serangan Israel di Doha: Bitcoin Terancam Anjlok

by -16 Views

Dampak Peristiwa Geopolitik Terhadap Pasar Kripto

Peristiwa geopolitik besar sering kali memicu aksi “flight-to-safety” di mana investor beralih ke aset aman, sehingga menekan aset berisiko seperti kripto. Contohnya terjadi pada Februari 2022, ketika Rusia menginvasi Ukraina dan harga Bitcoin anjlok hampir 8 persen dalam sehari, menyentuh level sekitar USD 34.000.

Tidak hanya itu, ketegangan di Timur Tengah juga bisa memicu guncangan serupa. Pada April 2024, ketika Iran meluncurkan serangan drone ke Israel, pasar kripto mengalami penurunan dramatis: Bitcoin turun 7 persen, Ethereum 9 persen, dan Solana bahkan merosot 16 persen hanya dalam hitungan jam.

Tidak berhenti di situ, pada Juni 2025, ketika Israel menyerang fasilitas nuklir Iran, harga Bitcoin turun dari sekitar USD 111.000 ke bawah USD 98.000. Peristiwa tersebut menghapus biliaran dolar dari nilai pasar dan memicu likuidasi lebih dari USD 1 miliar posisi leverage di bursa, sebelum harga akhirnya kembali stabil. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar kripto terhadap peristiwa geopolitik besar.

Semua ini menjadi pelajaran penting bagi para investor kripto tentang pentingnya memahami dan memantau dinamika geopolitik global, karena bisa berdampak langsung pada nilai aset digital yang mereka miliki. Tidak hanya pergerakan harga, tetapi juga perlunya strategi yang solid dan pemahaman yang mendalam tentang risiko investasi dalam situasi geopolitik yang tidak stabil.

Selalu penting untuk tetap waspada dan memperhitungkan berbagai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pasar kripto, termasuk peristiwa geopolitik kontemporer yang berdampak signifikan. Keseimbangan antara risiko dan potensi imbal hasil harus selalu menjadi pertimbangan utama bagi para investor, terutama dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu akibat peristiwa-peristiwa geopolitik global.

Source link