Malam ini, Minggu 7 September 2025, hingga dini hari Senin 8 September 2025, langit akan diselimuti oleh fenomena langka gerhana bulan total. Acara alam langka ini juga dikenal sebagai blood moon karena bulan akan terlihat berwarna merah darah. Masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk menyaksikan momen langka ini dengan mata telanjang tanpa memerlukan teleskop. Bahkan, beberapa ponsel juga dapat menangkap gambar gerhana bulan total dengan jelas.
Thomas Djamaluddin, seorang Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari BRIN, menjelaskan bahwa gerhana bulan total terjadi ketika seluruh purnama masuk ke dalam bayangan bumi. Warna merah darah yang terjadi selama gerhana bulan total disebabkan oleh cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer bumi dan jatuh ke permukaan bulan. BRIN telah merilis jadwal lengkap gerhana bulan total malam ini, mulai dari awal gerhana sebagian hingga akhir gerhana sebagian.
Tidak hanya sebagai pemandangan alam yang menakjubkan, gerhana bulan total juga diingatkan sebagai waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah. Limabelas amalan sunnah yang bisa dilakukan selama gerhana bulan termasuk melaksanakan salat gerhana, bersedekah, memperbanyak istighfar, doa, dan amal saleh. Kemenag juga menekankan bahwa gerhana bukan hanya sekadar tontonan alam, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan amal kebaikan.
Antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyambut fenomena langit ini sangat tinggi. Warga Makassar, misalnya, tidak ingin melewatkan kesempatan langka melihat gerhana bulan total. Meskipun gerhana bulan total berikutnya baru akan terjadi pada 3 Maret 2026, namun masyarakat Indonesia hanya dapat melihat bagian akhirnya karena purnama sudah terbit saat gerhana berlangsung.
