Volvo menghadapi tantangan yang signifikan dalam upayanya untuk bertransisi ke mobil listrik secara global. Meskipun perusahaan telah berinvestasi besar dalam mobil listrik, tidak seperti yang direncanakan, penjualan mobil listrik tidak melaju eksponensial. Volvo juga mengalami penundaan dalam peluncuran mobil listrik mereka yang berbasis perangkat lunak baru, yang telah menimbulkan bug dan masalah kualitas. Ditambah lagi, dampak perang dagang global telah merugikan Volvo lebih dari merek mobil lainnya karena sebagian besar produksinya berbasis di Cina.
Untuk mengatasi masalah ini, Volvo mengumumkan peluncuran SUV all-electric baru mereka, yaitu EX60. Diharapkan bahwa EX60 akan menjadi langkah maju bagi Volvo dengan teknologi baru yang dapat mengatasi beberapa kendala yang muncul pada mobil listrik sebelumnya. Volvo berharap EX60 menjadi solusi yang matang dan menarik untuk menggantikan jajaran mobil bensin dan hybrid yang telah usang.
Meskipun Volvo belum memberikan rincian resmi tentang EX60, diharapkan mobil ini akan memiliki jarak tempuh yang lebih luas daripada model sebelumnya. Rencananya, peluncuran dan pengiriman EX60 dijadwalkan untuk tahun 2026. Meskipun ada kekhawatiran tentang produksi di Swedia yang mungkin mempengaruhi harga mobil, Volvo harus memastikan bahwa EX60 memiliki harga yang tepat, fitur yang kompetitif, perangkat lunak yang matang, serta kualitas dan keandalan yang tinggi untuk membantu memperbaiki citra mereka di pasar mobil listrik global.
