Stablecoin memperoleh antusiasme di Hong Kong dengan rencana peluncuran sistem perizinan kripto yang stabil. Namun, regulator memperingatkan untuk tidak terlalu membesar-besarkan peran stablecoin dalam sistem keuangan. Yahoo Finance melaporkan bahwa unit digital ini diakui sebagai cara yang lebih terjangkau dan sederhana untuk melakukan transaksi moneter, dengan nilai lebih dari USD 270 miliar atau Rp 4.427 triliun yang beredar global. Berbeda dengan bitcoin yang fluktuatif, sebagian besar stablecoin tetap stabil karena terikat dengan dolar AS dan komoditas seperti emas.
Keuntungan dari stablecoin adalah kemampuannya untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas dengan cepat dan biaya rendah, terutama di pasar dengan mata uang terbatas seperti Argentina dan Nigeria. Token ini juga digunakan sebagai cara bagi investor kripto untuk menyimpan keuntungan dengan aman, daripada dikonversi ke uang tunai. Paul Brody, Global Blockchain Leader di EY, mengatakan bahwa ukuran pasar stablecoin telah mencapai tingkat di mana arus kasnya memiliki implikasi geopolitik.
